Dua Mobil Dinas “Mewah” Mantan Bupati Talaud Disorot

Dua mobil dinas yaitu Rubicon dan Alphard milik eks Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut (E2L). (Foto: Ist)

TALAUD, SULAWESION.COM – Warga Kabupaten Kepulauan Talaud meminta mantan Bupati Elly Engelbert Lasut (E2L), agar mengembalikan dua unit mobil dinas mewah milik pemerintah kabupaten.

Pasalnya, dua mobil dinas mewah tersebut diduga masih digunakan eks Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud, E2L untuk kepentingan pribadi.

Bacaan Lainnya

E2L diduga menggunakan mobil mewah jenis Rubicon milik Pemkab Talaud, untuk kepentingannya di Jakarta.

“Kami tahu mobil Rubicon itu ada di Jakarta. Belum dikembalikan,” ujar sumber resmi warga Talaud, Kamis (10/10/2024) malam.

Selain Rubicon, Elly juga diduga menempatkan mobil mewah jenis Alphard di Manado. Mobil tersebut belum diketahui di mana keberadaannya.

“Bukan cuma Rubicon. Ada Alphard juga,” tutur sumber.

Sumber resmi Pemkab Talaud mengatakan, mobil Rubicon yang berada di Jakarta, dibeli di era Bupati Sri Wahyu Manalip. Sedangkan Alphard dibeli Pemkab Talaud menggunakan APBD 2023.

Dikonfirmasi via kontak WhatsApp, Kepala Bagian Umum Pemkab Talaud, Debi Alumbida mengatakan, mobil Rubicon memang berada di Jakarta.

“Iya benar di Jakarta. Itu dipakai untuk kedinasan Bapak Bupati Elly Lasut jika sedang berdinas di Jakarta,” kata Debi, Kamis (10/10/2024) malam.

Debi mengungkapkan mobil Rubicon sedang dalam proses pengembalian ke Pemkab Talaud, begitu juga dengan Alphard.

“Untuk Alphard sudah diambil. Saat ini sudah dititipkan di rumah dinas Pjs bupati Talaud. Mobil itu juga dipakai untuk urusan dinas Bupati Elly Lasut di Manado,” ungkapnya.

Terpisah, aktivis asal Sulut, Jeffrey Sorongan mempertanyakan motif pengadaan mobil mewah dan efektifitas pemanfaatan, di tengah kekacauan pelayan pemerintahan maupun kesehatan masyarakat di Kepulauan Talaud.

“Fenomena ini tidak lazim di tengah krisis keuangan dan pelayanan. Banyak kepala daerah yang PAD-nya kuat, tapi berdinas menggunakan moda transportasi ala kadarnya, tapi itu tidak mengurangi mutu pelayanan publik,” ujar Sorongan.

“Ini harus menjadi koreksi kolektif bupati/walikota di Sulut, agar efisien menggunakan anggaran publik,” ujarnya lagi.

Sorongan mencurigai, mobil Rubicon yang ditempatkan di Jakarta tidak semata-mata untuk kepentingan kedinasan E2L.

Boleh jadi, mobil tersebut diduga dipakai kerabat untuk kepentingan keluarga. Sebab E2L tidak setiap hari berada di Jakarta.

“Saya mencurigai itu,” pungkas Sorongan.

Mengenai keberadaan dua unit mobil itu, redaksi belum berhasil meminta konfirmasi Pjs Bupati Talaud, Fransiskus Manumpil dan mantan bupati E2L.

(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *