BOALEMO,SULAWESION.COM – Festival I Look Boalemo yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 13 Februari 2022 dianggap hanya membuang-buang anggaran. Hal tersebut disampaikan PMII Cabang Boalemo saat aksi di DPRD setempat, Senin (24/1/2021).
Menurut pendemo, ekspedisi surat dan sosialisasi festival i look Boalemo ke beberapa daerah dinilai justru menguras anggaran daerah, apalagi diduga perjalalan dinas yang digunakan oleh 50 orang pejabat tinggi OPD akan mencapai ratusan juta rupiah dan diambil dari APBD yang notabenenya adalah uang rakyat.
PMII menilai, Pemerintahan Anas Jusuf telah gagal dalam melaksanakan pembangunan jika ditelisik dari sisi palayanan publik, tata kelola pemerintahan, ekonomi dan politik.
“Anas Jusuf dalam memimpin Boalemo telah gagal jika ditelisik dari sisi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, ekonomi dan politik” dari rilis yang ditulis oleh Pengurus Cabang PMII Boalemo dalam selebaran yang dibagikan kepada sejumlah masyarakat Boalemo.
Orator PMII Kevin Sairullah menilai, struktur Pemerintahan Boalemo kacau dalam menentukan kebijakan. Ia mengatakan, keikutsertaan Direktur Rumah Sakit Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo dalam mengekspedisi surat dan sosialisasi Festival I Look Boalemo ke Sulawesi Utara (Bolmong) sama sekali tidak masuk akal. Menurutnya, Direktur Rumah Sakit fokus pada persoalan penanganan kesehatan terutama persoalan pandemi covid 19.
“Direktur Rumah Sakit Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo berangkat tanggal 23 hingga tanggal 26 di Bolmong, untuk mengantar undangan dan sosialisasi i look Boalemo, apa hubungannya Direktur Rumah Sakit dengan undangan. Tidak masuk akal Direktur Rumah Sakit mengantar undangan dan mensosialisasikan wisata di Boalemo, kalau dinas pariwisata yang diutus itu masuk akal,” ucap Kevin.
Pendemo menyayangkan, anggota DPRD Boalemo mengaku tidak tahu menahu dengan adanya kegiatan festival i look Boalemo. Ketua DPRD Eka Putra Noho bersama Wakil Ketua Muslimin Haruna dan sejumlah anggota DPRD Boalemo mengatakan, pihaknya tidak menerima pemberitahuan dari Pemerintah Daerah terkait dengan adanya kegiatan festival i look Boalemo.
“Kami tidak mengetahui kegitan festival i look Boalemo, kami di lembaga DPRD sama sekali tidak menerima pemberitahuan,” ucap Ketua Eka dan Muslimin Haruna yang dibenarkan oleh anggota DPRD lainnya masing masing Riko Jaini, Wahyu Moridu, Ibrahim Pakaya saat didatangi oleh puluhan aktivis PMII di ruang aspirasi DPRD Boalemo.
Tak hanya itu, Wahyu Moridu juga mempertanyakan perihal anggaran yang dipakai oleh Pemerintah Daerah dalam melaksanakan festival i look Boalemo tahun 2022.
Terkait dengan hal itu, pihak DPRD Boalemo bersepakat akan secepatnya mengundang Bupati Boalemo, Anas Jusuf untuk dimintai penjelasan tentang alokasi dana yang akan dipakai pada kegiatan festival i look Boalemo.
Farlan (Ni)