JAKARTA – KPK menetapkan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna sebagai tersangka korupsi pengadaan barang Bantuan Sosial (Bansos) COVID-19. Aa Umbara dijadikan tersangka bersama dua orang lainnya.
Jika melihat data LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelanggara Negara) di situs resmi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang dilaporkan pada 2019, Aa Umbara tercatat memiliki kekayaan senilai total Rp21.737.162.646.
Dari total kekayaan tersebut, senilai Rp20.805.000.000 berbentuk tanah dan bangunan, Rp230.000.000 harta bergerak lainnya, dan Rp419.562.646 untuk harta berupa kas dan setara kas.
BACA JUGA: Berikut Isi Edaran Menag Panduan Ibadah Ramadan dan Idulfitri
Sementara harta yang masuk dalam kategori alat transportasi dan mesin, nilainya adalah Rp 452.000.000. Aa Umbara tercatat memiliki Honda Scoopy (2016) dengan taksiran harga Rp 9 juta, Yamaha X-Ride (2016) Rp 11 juta, Honda CBR (2015) Rp 17,5 juta, Honda BeAT Pop (2016) Rp 9 juta, Kia Picanto (2013) Rp 100 juta, Daihatsu Terios (2010) Rp 115 juta, dan Toyota Sienta (2017) dengan taksiran harga Rp190.500.000.
Diberitakan sebelumnya, KPK telah menetapkan Aa Umbara beserta Totoh Gunawan dan Andri Wibawa sebagai tersangka dugaan suap terkait pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi COVID-19. Aa Umbara diduga menerima uang suap sekitar Rp1 miliar.
BACA JUGA: Dilarang Menerima Jamaah Tarawih dari Luar Lingkup Komunitas
Dari pengadaan ini, Totoh Gunawan diduga telah menerima keuntungan sejumlah sekitar Rp2 miliar. Sedangkan Andri Wibawa juga diduga menerima keuntungan Rp2,7 miliar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku sedih dan prihatin atas kasus tersebut. “Satu, saya sedih dan prihatin karena beberapa Minggu lalu kan saya ingat ada acara KPK di KBB (Kabupaten Bandung Barat) di Mason Pine. Sudah diingatkan terkait praktik yang harus dijauhi yang beririsan dengan konflik kepentingan,” ucap Kang Emil –sapaan Ridwan– di Nara Park, Jalan Rancabentang, Kota Bandung, Jumat (2/4/2021).
