BLORA, SULAWESION.COM — Menyikapi Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor SR.03.01/C/1422/2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah mulai berbenah.
Kesiapsiagaan Pemerintah Pusat untuk menekan angka kenaikan kasus Covid-19 seperti di negara kawasan asia tenggara itu terus dilakukan kepada Pemerintah Daerah hingga ke pelosok desa.
“Kami melakukan upaya pencegahan sejak dini sesuai langkah konkret dari Sekda Blora berdasarkan Surat Edaran pada 2 Juni 2025 untuk menyasar dinas-dinas, kecamatan, dan desa,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Edi Widayat pada Senin (9/6/2025).
Tidak hanya sampai disitu saja, Dinas Kesehatan pada pekan mendatang juga akan melibatkan seluruh perangkat daerah untuk melakukan Simulasi atau skenario dalam mengantisipasi peningkatan hingga kesiapan ruang isolasi lokal dan tracing kontak erat.
“Tenaga medis juga akan menyasar ruang publik, pasar, dan fasilitas umum. Mereka akan memberikan penyuluhan dinamis seputar prokes dan gejala Covid‑19 (batuk, pilek, demam), serta prosedur deteksi dini,” kata Kadis Edi Widayat.
Fasilitas hingga petugas kesehatan di rumah sakit, UPT, dan puskesmas pun dimaksimalkan untuk melakukan upaya deteksi dini seperti pelacakan kontak dan melakukan isolasi lokal.
“Dengan melibatkan tokoh masyarakat, Kepala Desa (kades), serta staf kecamatan dalam kampanye prokes—melalui billboard, radio desa, WhatsApp grup RW, dan dialog diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan warga. Pasien dengan gejala mirip flu juga akan langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan spesimen. Kami juga akan menyiapkan masker hingga rapid test dan PCR,” jelasnya.
Perlu diketahui, beberapa negara terdekat seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong melaporkan lonjakan kasus Covid‑19 dengan varian baru seperti XEC, JN.1, LF.7, NB.1.8, dan JN.1 sejak akhir bulan Mei kemarin.
Di Indonesia sendiri gelombang baru ini mulai terasa pada pekan ke‑22 (25–31 Mei), dimana terdapat 7 kasus baru dengan positivity rate mencapai 2,05 %. (Zainal/*)