SITARO, SULAWESION.COM – Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus mewabah di awal tahun 2024 ini.
Data dari Dinas Kesehatan mencatat, sejak Januari hingga 17 Maret 2024 telah terjadi 84 kasus DBD di sejumlah wilayah di Sitaro.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sitaro Conny Bawotong mengatakan jumlah kasus di tahun 2024 dipastikan mengalami peningkatan signifikan.
“Tahun lalu itu sebanyak 41 kasus DBD, sedangkan di tahun ini baru di awal saja (Januari-Maret) sudah 84 kasus,” kata Bawotong saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/3/2024).
Masih dari data yang sama, kasus DBD sebelumnya di tahun 2022 pernah menunjukan angka yang terbilang tinggi yakni mencapai 52 kasus.
Angka itu naik siginifikan setelah di tahun 2021 jumlah kasus DBD di Sitaro berada pada angka 29 kasus.
Ragam tindakan pencegahan dan penanggulangan telah dilakukan dinas kesehatan dan Puskesmas jajaran di seluruh wilayah di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Mulai dari koordinasi lintas program dan lintas sektor hingga penyuluhan atau sosialisasi DBD oleh Promkes Dinkes dan Puskesmas.
“Membuat surat penegasan PSN DBD dari pimpinan ke camat dan dari Dinkes ke Puskesmas hingga penyelidikan epidemiologi kasus demam berdarah oleh Puskesmas dan Dinkes,” terang Bawotong.
“Tentu langkah penanggulangan lain yang biasa dilakukan adalah dengan fogging nyamuk DBD di wilayah Siau dan Tagulandang, tepatnya di 73 titik kasus dari total 84 kasus DBD,” lanjutnya.
Salah satu langkah penanganan yang dinilai belum optimal dilakukan dengan pelibatan masyarakat adalah kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk.
“Padahal ini yang penting yakni pemberantasan sarang nyamuk dan jentik-jentik nyamuk,” kuncinya.