YOGJAKARTA, SULAWESION.COM—Diera gempuran kecanggihan teknologi dan giringan arus pop modern, tidak membuat anak-anak muda Bolaang Mongondow (Bolmong) lupa akan adat istiadat dan budaya daerah kelahiran mereka.
Hal tersebut terbukti dengan terselenggaranya Festival Kebudayaan dengan meriah dan membanggakan, dengan menyelengarajan berbagai pertunjukan, yaitu tari tradisional, itum-itum, lagu mongondow dan teater.
Festival yang bertajuk Bogani Fest ‘Satu Tuju Satu Tubuh’, mampu menghipnotis hampir seribu penonton di Center Hall Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (31/1/2023).
Tamu undangan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia kini bisa menikmati sebagian kecil kekayaan budaya milik tanah emas Bogani.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo mengapresiasi kegiatan besar tersebu, ia mengatakan, rasa bangganya karena sebagai anak yang merantau di tanah Jawa mereka tidak melupakan untuk melestarikan kebudayan mereka.
“ Siapa lagi yang dapat mengharumkan nama daerah kelahiran kita sendiri jika bukan anak muda sebagai generasi penerus. Dan hal tersebut telah dilakukan oleh para pemuda dan pemudi hebat dari Bolmong,”ujarnya.
Lebih jelas Ganjar mengatakan, daerah ini berhasil mendidik mereka.
“Apresiasi sangat besar kepada daerah yang mampu melahirkan mereka yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai anak daerah yang terus membawa identitas daerah dimanapun berada,”ujarnya lagi.
Sementara itu Alif Mala selaku Ketua Panitia pelaksana menjelaskann kegiatan Bogani Fest yang diselenggaran oleh KPMIBM Cabang Yogyakarta ini merupakan aksi nyata yang harus dilakukan oleh generasi tanah Totabuan.
“Ini memang hanya hal kecil yang bisa kita lakukan agar terus membuminkan Bolaang Mongondow di mana pun berada, terutama di tanah Istimewa Yogyakarta,”ujarnya.
Alif mengungkapkan bahwa tujuan mereka menyelenggarakan kegiatan ini sederhana, mereka hanya ingin seluruh Indonesia dapat mengetahui bahwa ada daerah yang luasnya mencapai 65 persen di Sulawesi Utara (Sulut) namun selalu terabaikan.
“ Kami ingin tanah indah Totabuan dikenal oleh masyarakat seluruh Indonesia. Bahwa ada ragam budaya dan adat yang saling toleransi di Bolaang Mongondow yang hidup damai dan rukun,”pungkasnya.
Diketahui, gaungan membumikan Bolaang Mongondow di tanah Istimewa Yogyakarta menjadi slogan KPMIBM Cabang Yogyakarta. ***