KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Media sosial (medsos) telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Termasuk didalamnya digunakan sebagai sarana edukasi.
Hal inilah menjadi dorongan politisi muda Golkar yaitu Aditya Anugerah Moha agar masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut) menggunakan medsos untuk melawan politik transaksional.
Demikian tema utama dari Anggota DPR RI priode 2014 – 2019 saat menjadi salah satu pembicara pada acara coffee morning yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bolmong baru-baru ini.
Selain ADM, juga menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Anas Urbanigrum dan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara.
ADM mengajak masyarakat harus mengambil bagian dari perubahan dengan melalui pendekatan demorasi ala medsos yang dipadukan dengan gaya pansos yang segar dan berani.
Ketua DPD Golkar Bolmong itu menerangkan, medsos dapat menjadi alat yang efektif dalam memerangi politik transaksional.
Dalam kesempatan tersebut, ADM menyampaikan bahwa pendekatan baru ini melibatkan memanfaatkan kekuatan viralitas dan daya tarik konten di dunia maya.
Ia memberikan contoh nyata ketika ia baru-baru ini membagikan video tarian unik di akun media sosial pribadinya.
Video tersebut berhasil menarik perhatian lebih dari 500 ribu penonton, yang pada gilirannya meningkatkan minat orang-orang untuk mencari informasi lebih lanjut tentang dirinya.
“Pemanfaatan medsos dan publikasi konten-konten menarik, politisi dapat lebih dekat dengan masyarakat,” paparnya.
Efeknya kata ADM, berpotensi mengubah paradigma politik yang selama ini cenderung transaksional dan beralih ke arah yang lebih inklusif dan partisipatif.
ADM percaya bahwa jika pendekatan ini diterapkan dengan konsisten, politik transaksional yang merugikan dapat perlahan-lahan tergeser.
Mantan Ketua KNPI Bolmong ini mengakhiri pidatonya dengan keyakinan bahwa langkah-langkah inovatif seperti ini akan membuka jalan menuju perubahan yang lebih baik dan bermakna dalam dunia politik. ***