KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Setiap tahun, Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM selalu memfasilitasi penyelenggaraan Bazar Ramadhan/Pasar Senggol, yang sudah menjadi kearifan lokal.
Pasar senggol tahun ini di pusatkan di Pasar Kuliner eks RS Datoebinangkang, Kelurahan Kotamobagu, Kecamatan Kotamobagu Barat, Jumat (14/4/2023).
Pasar ini memiliki daya tarik tersendiri bagi warga masyarakat untuk berjualan dan mencari rezeki di hari-hari terakhir bulan Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri.
Meskipun demikian, pelaksanaan pasar ini selalu menyebabkan sedikit kekacauan. Hal ini disebabkan karena antara peminat untuk berjualan di Pasar Senggol.
Dengan lapak yang tersedia tidak seimbang, karena lokasi yang tersedia sangat terbatas.
Pasar ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terutama fashion untuk merayakan Idul Fitri.
Dengan harga yang terjangkau, serta memberi kesempatan kepada semua pedagang untuk berjualan agar bahan yang dijual lebih variatif, sehingga tidak ada perbedaan antara pedagang lokal maupun non-lokal.
Menanggapi informasi adanya permainan oleh pihak Dinas Perdagkop UKM Kotamobagu, Ariono Potabuga menegaskan.
“Saya menjamin bahwa tidak ada permainan oleh Dinas dan lapak tidak dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang ditetapkan.
Pihak Dinas sudah melaksanakan rencana dengan membuka pendaftaran kepada pedagang untuk mendapatkan lapak sesuai dengan ketentuan.
Jika setelah keluar dari Dinas terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan, seperti adanya transaksi antar pedagang, maka hal tersebut diluar kendali kami,” tegas Ariono. ***