Optimalkan Situs Cagar Budaya, Disbudpar Kotamobagu Dorong Peningkatan PAD dari Wisata Sejarah

KOTAMOBAGU,SULAWESION.COM -Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kotamobagu mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi situs cagar budaya berupa makam-makam leluhur di wilayah Kotamobagu. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi memperkuat daya tarik wisata budaya dan sejarah yang berkaitan erat dengan sejarah masyarakat Bolaang Mongondow.

Kepala Disbudpar Kotamobagu, Anki Taurina Mokoginta, mengungkapkan bahwa beberapa makam leluhur telah resmi ditetapkan sebagai cagar budaya dan telah memiliki pengurus untuk memastikan pemeliharaannya. “Untuk Makam Raja Abo Tadohe, telah dihibahkan oleh keluarga kepada pemerintah Kotamobagu. Kami juga telah menyiapkan satu penjaga makam serta akses jalan untuk memudahkan kunjungan wisatawan,” jelas Anki pada Rabu, 13 November 2024.

Selain Makam Raja Abo Tadohe, Anki juga menyoroti Makam Raja Loloda Mokoagow yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya, serta makam tokoh penting lainnya, AP Mokoginta, yang saat ini dalam tahap akhir proses penetapan.

Menurut Anki, penetapan situs cagar budaya ini bukan hanya untuk pelestarian sejarah, tetapi juga sebagai upaya mengembangkan potensi pariwisata budaya yang ada di Kotamobagu. “Makam AP Mokoginta sudah keluar sebagai penetapan cagar budaya, dan ini akan semakin menambah daya tarik wisata sejarah di wilayah kita,” tambahnya.

Anki berharap, dengan adanya situs-situs cagar budaya ini, masyarakat dan wisatawan akan lebih tertarik untuk mengenal sejarah masyarakat Bolaang Mongondow secara lebih mendalam. “Kami mengajak masyarakat untuk berkunjung dan melihat sejarah nenek moyang kami yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Ini akan memperkaya pengetahuan sejarah serta memberikan kontribusi pada perekonomian daerah,” ujar Anki.

Dengan penetapan makam-makam leluhur sebagai cagar budaya, Disbudpar Kota Kotamobagu berharap sektor pariwisata budaya dapat berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi signifikan pada peningkatan PAD. Optimalisasi pengelolaan situs bersejarah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus mendukung promosi pariwisata Kotamobagu sebagai destinasi wisata budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi.

“Melalui pengembangan situs cagar budaya ini, kami berharap sektor pariwisata akan semakin maju, memberikan dampak positif pada perekonomian daerah, dan mendukung visi pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata sebagai sumber PAD yang berkelanjutan,” tutup Anki Taurina Mokoginta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *