KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Pemerintah Kotamobagu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus mendorong kemajuan menuju menjadi kota pintar (Smart city).
Dalam upaya ini, tahap kedua Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Masterplan Smart City baru-baru ini, digelar selama dua hari, dari tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus, di aula pertemuan Diskominfo.
Kegiatan ini menghadirkan Pemateri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pusat, serta diikuti oleh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sangadi/lurah se Kotamobagu.
Mila Karmila, Pemateri dari Konsultan City Asean Kementerian Kominfo RI, menyampaikan pentingnya transformasi kota menuju ke arah pintar.
Dia menekankan bahwa smart city bukan hanya soal teknologi canggih, melainkan juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan inovasi sederhana.
“Untuk itu, pelayanan yang maksimal dan efisien harus menjadi fokus untuk mewujudkan Kotamobagu.
Sebagai kota jasa dan perdagangan yang cerdas serta berdaya saing,” ungkap Mila.
Pemerintah Kotamobagu telah berkomitmen untuk mendukung program ini dengan jadwal Bimtek ketiga.
Pada bulan September dan Bimtek keempat pada bulan Oktober. Mereka juga merencanakan peluncuran program quiquin pada tahun 2024.
“Saat ini, Pemerintah sedang berusaha untuk mewujudkan visi Kotamobagu sebagai kota pintar yang maju dan berdaya saing,” kata Mila.
Kepala Dinas Kominfo Kotamobagu, Fahri Damopolii, menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan bagian.
Dari empat tahapan menuju smart city. Tahap kedua ini mencakup penyusunan Masterplan Smart City untuk perencanaan lima tahun ke depan.
“Meskipun upaya menuju smart city telah dimulai sejak pembangunan data center oleh Diskominfo.
Namun pada saat itu belum ada pedoman yang mengatur. Dokumen perencanaan masih mengacu pada RPJMd,” kata Fahri.