Pemkot Kotamobagu Sosialisasikan Desa Pilot Project Pengelolaan Sampah di Kopandakan Satu

KOTAMOBAGU, SARUBMR.COM —Pemerintah Kota Kotamobagu melaksanakan kegiatan sosialisasi Desa Pilot Project Pengelolaan Sampah yang dipusatkan di Balai Desa Kopandakan Satu, Senin, (29/12/2025).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 29 hingga 31 Desember, dan diikuti oleh masyarakat yang akan menjadi bagian dari desa percontohan pengelolaan sampah.

Bacaan Lainnya

Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah secara baik dan berkelanjutan, dimulai dari tingkat rumah tangga.

Sebanyak 100 peserta dilibatkan dalam kegiatan ini dan nantinya akan menjadi Pasukan Hijau Kotamobagu, yang berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan di wilayah masing-masing.

Pada hari pertama pelaksanaan, para peserta menerima sejumlah materi penting terkait pengelolaan sampah.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kota Kotamobagu, Drs. Teddy Makalalag, menyampaikan materi mengenai tata cara pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.

Selanjutnya, Staf Khusus Bidang Lingkungan, Putri Damayanti Potabuga, memberikan materi tentang konsep zero waste, pemilahan sampah, serta pengelolaan sampah organik menjadi kompos.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan praktik langsung pengolahan kompos yang dipandu oleh tim dari Climate Institute, sehingga peserta dapat memahami proses pengelolaan sampah secara aplikatif.

Putri Damayanti Potabuga menjelaskan bahwa Desa Kopandakan Satu dipilih sebagai desa percontohan karena dinilai siap untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu.

“Jika program ini berhasil, maka akan diterapkan di seluruh desa dan kelurahan di Kota Kotamobagu,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui program tersebut masyarakat tidak hanya diajarkan cara mengelola sampah, tetapi juga diberikan pemahaman mengenai nilai ekonomi dari sampah itu sendiri.

Warga nantinya dapat memperoleh manfaat ekonomi dari hasil penjualan kompos, sampah plastik, maupun kardus yang telah dipilah.

“Ke depan, pengelolaan ini bisa dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Koperasi Merah Putih, sehingga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” tambahnya.

Selama kegiatan berlangsung, antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Para peserta aktif mengikuti setiap sesi materi maupun praktik yang diberikan sebagai bentuk komitmen bersama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di Kota Kotamobagu.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan