KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Salah satu jembatan utama petani kopi Mobalang di Desa Poyowa Besar 2, Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) akhirnya kembali dapat dilalui.
Hal ini setelah jembatan kayu tersebut sebelumya tidak layak dilintasi lagi karena mengalami kemiringan akibat pengikisan tanah di pinggir jembatan.
Karena tidak bisa digunakan, masyarakat Poyowa Besar utamanya petani kopi Mobalang berinisiatif memperbaiki secara gotong royong, Minggu (26/2/2023) lalu.
Sekira 60-an masyarakat bergotong royong sejak pagi hari melakukan perbaikan yang dipimpin langsung Kepala Desa (Sangadi) Poyowa Besar 2 Sukamto Domu.
Dari pantauan, masyarakat bahu membahu mempersiapkan bahan yang digunakan untuk perbaikan jembatan.
Diantaranya, penggunaan kayu besar yang diambil dari dalam hutan sekitar jembatan.
Menurut Sangadi Poyowa Besar 2, Sukamto Domu mengakui gotong royong dilakukan masyarakat ini secara spontan dilakukan.
“Tidak direncanakan secara matang. Hanya saling memberitahukan petani ke petani. Tapi Alhamdulillah banyak yang datang,” kata Sukamto Domu didampingi Sekdes Afandi Mokodompit.
Tak hanya kaum pria, tapi juga terlihat kaum perempuan yang ikut dalam gotong royong menyiapkan minuman dan makanan dari masyarakat.
Dan hasilnya, dalam sehari jembatan yang menjadi nadi dari petani khususnya petani Kopi Mobalang berhasil diselesaikan dan dapat dilalui kembali.
Bahkan, karena kegembiraan masyarakat mampu menyelesaikan dalam sehari jembatan tersebut, dibuatlah momen pemotongan pita (tali diganti dari kulit pohon pisang) yang didaulatkan kepada sangadi.
“Inilah proyek tercepat, dimana anggaran yang digunakan nol rupiah,” canda Sukamto Domu disambut tepuk tangan kegembiraan oleh masyarakat.
Sejumlah masyarakat merasa bergembira karena jembatan kayu itu kembali bisa dilalui.
“Kami setiap hari melewati jembatan ini, meski hanya terbuat dari kayu tapi sangat penting bagi kami petani,” kata petani yang ikut dalam gotong royong.
Sekadar diketahui, Desa Poyowa Besar salah satu wilayah di Kotamobagu yang memiliki perkebunan Kopi Arabika.
Kawasan ini memang jadi andalan dari pemerintah daerah dan pusat. Selain ditopang dengan peraturan wali kota juga dikuatkan dengan peraturan menteri. ***