MAKASSAR,SULSEL – Siswa SMA 17 Makassar melakukan demonstrasi mendesak kepala sekolahnya, Sumiati, mundur dari posisinya, lantaran dianggap tidak becus dalam menjalankan tugasnya. Aksi tersebut berlangsung usai melaksanakan upacara bendera, Senin, (16/10/2023).
Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina angkat bicara. Dia menilai bahwa siswa melakukan demo terhadap kepala Sekolah ada contoh buruk.
“Ini contoh buruk di sekolah ketika anak anak sudah mulai demo kepala sekolah atau gurunya,” ujarnya.
Sebagai mitra Rahman Pina meminta kepada Dinas Pendidikan agar bertindak cepat melakukan evaluasi terhadap Kepsek, Guru dan siswa bersangutan.
“Diknas harus melakukan evaluasi, baik kepada kepala sekolah, dan aktor penggerak aksi ini,” demikian saran RP.
Dia minimal, SMA 17 ini salah satu Sekolah terbaik di Sulsel yang tidak boleh larut dalam aksi-aksi seperti ini.
“Tapi biasanya di sekolah, tak akan gerakan gerakan begini kalau kepseknya bisa menjaga harmonisasi di sekolah. Makanya kepseknya harus dievaluasi,” jelasnya.
Diketahui, siswa yang demonstrasi. Dalam pernyataan sikapnya, para murid mengaku resah terhadap kinerja Kepseknya yang diduga kerap semena – mena, baik kepada siswa maupun guru.
“Berperilaku semena-mena terhadap guru lainnya yang diperlihatkan langsung didepan para siswa/siswi.
Seringkali mengeluarkan kebijakan secara sepihak tanpa mempertimbangkan aspirasi guru dan siswa/siswi terlebih dahulu,” tulis pernyataan sikap tersebut.Bahkan Sumiati diduga kerap melakukan tindakan yang kasar kepada siswa.
“Mengatakan hal yang tidak selayaknya tenaga pendidik dikatakan kepada siswa. Seperti melakukan body shamming, penuduhan, dan pengancaman,” bunyi pernyataan sikap itu.
Dalam aksi tersebut para Wakepsek SMA 17 Makassar, Kartini Kurnia, sempat mengajak murid untuk berunding. Namun ini ditolak mentah – mentah para murid. Mereka menginginkan bertemu langsung dengan Kepsek Sumiati. Pasalnya Sumiati diduga berupaya menghindari aksi tersebut.
Sementara itu, Disdik Kota Makassar tengah mengevaluasi Kepsek yang bersangkutan.