MAKASSAR,SULAWESION.COM– Kegiatan Detasering Kemendiktisaintek 2025 antara Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar memasuki hari kedua, Selasa (4/11/2025), dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas dosen dan pengelola jurnal ilmiah di lingkungan Unsa.
Program yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 7 November 2025 ini menghadirkan dua narasumber dari UHO, yaitu Prof. Dr. H. Jamaluddin Hos, M.Si dan Dr. Ambo Upe, S.Sos., M.Si, yang berperan penting dalam memberikan pelatihan teknis dan pendampingan akademik kepada para dosen serta pengelola Open Journal System (OJS) di Universitas Sawerigading.
Pada hari kedua ini, Prof. Dr. H. Jamaluddin Hos, M.Si menyampaikan dua materi penting, yakni Sosialisasi dan Praktik Submit Artikel serta Workshop Manajemen Artikel. Sesi ini berfokus pada pemahaman teknis proses publikasi mulai dari penyusunan naskah hingga tahap pengunggahan artikel di sistem jurnal online.
Sementara itu, Dr. Ambo Upe, S.Sos., M.Si membawakan dua materi pelatihan lanjutan, yaitu Workshop Manajemen Peer Review dan Bimbingan Teknis Editing dan Layout. Materi ini memberikan panduan praktis kepada peserta dalam mengelola proses penyuntingan dan peninjauan artikel agar sesuai dengan standar tata kelola jurnal terakreditasi.
Kegiatan ini diikuti oleh pengelola OJS dan dosen dari berbagai program studi di Unsa. Para peserta menilai bahwa pelatihan hari kedua ini sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan jurnal ilmiah di kampus.
Rahma Amin, Editor in Chief Sawerigading Journal of Sociology, menyebutkan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman baru tentang pentingnya konsistensi editorial dan penguatan manajemen naskah.
“Materi yang dibawakan Prof. Jamaluddin sangat membantu kami memahami proses submit artikel secara profesional, terutama dalam menjaga kualitas naskah sebelum diterbitkan,” ujarnya.
Sementara itu, Fadly Akbar, Editor in Chief Jurnal Aksara Sawerigading, menilai bahwa pelatihan manajemen peer review dari Dr. Ambo Upe memberi manfaat besar bagi tim editorial.
“Banyak hal teknis yang selama ini kami abaikan, seperti standar waktu review, validasi metadata, dan kontrol kualitas layout. Semua itu dijelaskan dengan detail dan mudah dipahami,” ungkap Fadly.
Hal senada disampaikan oleh Sitti Aminah, Editor in Chief JITEL: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro. Ia menilai materi hari kedua sangat membantu pengelola jurnal bidang teknik dalam menata sistem OJS yang lebih efisien.
“Penjelasan tentang editing dan layout membuka wawasan kami untuk memperbaiki tampilan jurnal agar lebih menarik dan sesuai standar akreditasi nasional,” tutur Sitti Aminah.
Dari sisi pimpinan universitas, Dr. Adi Sumandiyar, S.Sos., M.Si, selaku Wakil Rektor III Universitas Sawerigading, mengapresiasi materi dan metode penyampaian para narasumber.
“Program Detasering ini tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun budaya akademik yang kuat dalam tata kelola jurnal. Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari peningkatan mutu publikasi ilmiah di Unsa,” ujarnya.
Para dosen peserta detasering seperti Dr. Arda, Dr. Irwan, Arif Maulana, SH., MH, dan Abd. Rahman Yus, M.A.P, juga menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan berlangsung. Mereka aktif berdiskusi dan mempraktikkan langsung materi yang disampaikan narasumber.
Sementara itu, Prof. Dr. Jamaluddin Hos memberikan apresiasi atas partisipasi peserta. Menurutnya, pengelola jurnal di Unsa memiliki potensi besar untuk berkembang menuju akreditasi lebih tinggi.
“Para peserta menunjukkan semangat belajar yang luar biasa. Ini menjadi indikasi bahwa Unsa memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan mutu publikasi dan riset,” katanya.
Dr. Ambo Upe menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian penting dari proses peningkatan kapasitas akademik dan profesionalisme dosen.
“Kami berharap peserta mampu menerapkan hasil pelatihan dalam pengelolaan jurnal masing-masing, sekaligus memperkuat jejaring riset antarperguruan tinggi,” tuturnya.
Kegiatan Detasering Kemendiktisaintek 2025 ini didanai sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bidang Sains dan Teknologi, sebagai bagian dari program nasional penguatan kapasitas dan kolaborasi antarperguruan tinggi.
Dengan semangat kolaboratif yang terus tumbuh, Universitas Sawerigading menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari ekosistem akademik nasional yang produktif, inovatif, dan berdaya saing.







