MAKASSAR, SULAWESUION.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Universitas Muhammadiyah melakukan penandatanganan Momerandum Of Understanding (MoU), di Baruga Anging Mammiri Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Selasa (20/9/2022).
Nota kesepahaman terkait kerjasama di Bidang Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu ditandatangani langsung oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Ambo Asse.
Turut serta menyaksikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar Andi Bukti Djufrie, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar Muhyiddin, serta seluruh peserta kolaborasi International dari Malaysia.
Para peserta kolaborasi International merupakan dosen peneliti dari Malaysia. Yakni Prof Ismail bin Said, Siti Rahmah Omar, dan Janatun Naim Yusuf yang berasal dari Universitas Teknologi Malaysia. Serta, Wan Azlina Wan Ismail dari Universitas Malaysia Kelantan.
Mereka adalah mitra kolaborasi riset International Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah yang sudah berjalan sejak Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada Oktober 2022, mendatang.
Penandatanganan kerja sama itu adalah rangkaian kegiatan Kolaborasi International On Child-Friendly Environment Workshop Research and Communication Development Universitas Muhammadiyah.
Rektor Universitas Muhammadiyah, Prof Ambo Asse menyampaikan melalui penandatanganan MoU ini Universitas Muhammadiyah bisa ikut terlibat secara langsung dalam pembangunan Kota Makassar.
Salah satunya dengan mendukung program lorong wisata. Melibatkan dosen peneliti dari Malaysia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah akan membina sepuluh lorong wisata.
“Tim Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah akan membina 10 lorong wisata dengan pendekatan Child Friendly Environment sesuai dengan topik bersama dengan mitra kolaborasi International dari Malaysia,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan kolaborasi antara Pemkot Makassar dengan pihak universitas di bidang riset dan pendidikan sangat penting.
Tidak hanya Universitas Muhammadiyah, MoU terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi sudah diteken dengan beberapa universitas lainnya. Termasuk Universitas Hasanuddin.
“Jadi saya kira MoU dengan kampus itu menjadi wajib bagi pemerintah kota. Poin pentingnya, apa yang dibutuhkan pemerintah bisa dipenuhi oleh kampus. Terutama dalam hal riset dengan keunggulan mereka masing-masing,” tuturnya.
Danny berharap melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Universitas Muhammadiyah bisa berperan aktif dalam menyukseskan semua program Pemkot Makassar.(*)