MAKASSAR, SULAWESION.COM— Peringatan Peristiwa Korban 40.000 Jiwa pada 11 Desember memiliki makna penting dalam aspek pemerintahan. Tidak hanya melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu tetapi lebih jauh ialah membangkitkan kembali perekonomian masyarakat pascacovid.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan dalam memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa adalah momentum tepat untuk kembali menghidupkan nilai perjuangan, patriotisme, nilai heroik, dan nasionalisme di Sulsel khususnya, Makassar.
Nilai-nilai itu, kata dia, bukan sebatas diingat tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sejalan dengan tema HUT Kemerdekaan RI tahun ini yakni ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’. Ditambah lagi dunia berada dalam bayangan resesi ekonomi.
Olehnya, implementasinya ialah dalam program kerja pemerintahan agar mencapai pertumbuhan ekonomi, bangkitnya dunia usaha sehingga kesejahteraan masyarakat kembali pulih.
“Peringatan hari bersejarah ini digelar demi menghormati pejuang kemerdekaan. Nilai-nilai perjuangan itu harus terus tertanam dalam diri kita. Namun hari ini tidak sebatas itu, tetapi perjuangan yang jauh lebih besar yakni memulihkan kembali ekonomi masyarakat,” kata Danny, Sabtu, (10/12/2022).
Sebagai generasi pelanjut, sambung dia, Sulsel secara keseluruhan mempunyai peranan dan andil yang besar dalam proses kemerdekaan.
“Ini tanggung jawab kita bersama dan mari kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dan pemimpin kita yang sudah mendahului kita semua. Generasi muda harus tahu, nilai perjuangan dan kekompakan masyarakat Sulsel dahulu,” ucapnya.
Di Makassar, peringatan Hari Korban 40.000 jiwa setiap tahunnya diperingati di Monumen Korban 40.000 Jiwa, Jl Langgau Makassar, tepat pada 11 Desember.(*)