MANADO, SULAWESION.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, bahkan harus di bawah nasional.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menegaskan adanya kolaborasi pihak terkait untuk percepatan penurunan stunting di 15 kabupaten/kota.
Hal ini ditegaskan wakil gubernur saat membuka kegiatan Optimalisasi Peran Bunda Pendamping Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Utara yang dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula, Kota Manado, Jumat (19/1/2024).
“Atas nama bapak gubernur saya ingatkan untuk kita terus berkolaborasi dengan baik, terus berkoordinasi dengan baik, saling memberi feedback antara kita semua,” tegas Kandouw.
Dirinya optimis kolaborasi semua pihak terkait untuk upaya percepatan penurunan stunting sangat efektif. Ia mengingatkan para kepala daerah baik wali kota dan bupati untuk memperhatikan kesejahteraan para bunda pendamping keluarga di wilayah masing-masing.
“Tolong honor tim pendamping kabupaten/kota itu supaya secepatnya dibayar. Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin dan kita harus punya tekad bahwa kalau perlu target prevalensi kita harus jauh di bawah rata-rata nasional,” tutur Kandouw.
Kandouw turut mengapresiasi peran BKKBN Sulawesi Utara dan TP PKK yang sejauh ini hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai duta pendamping keluarga.
“Salut juga kepada TP PKK Provinsi Sulut maupun di kabupaten/kota yang betul-betul selama ini sudah memperlihatkan kinerja, memperlihatkan output dan out come sebagai duta pendamping keluarga,” ucapnya.
Turut hadir Ketua TP PKK Sulawesi Utara Rita Dondokambey-Tamuntuan, Forkopimda, Inspektur Wilayah BKKBN RI, Kepala BKKBN Provinsi, kepala daerah kabupaten/kota dan kepala BKKBN RI yang mengikuti kegiatan secara daring.
(***)