Angkat Tema FWB di KARIMAH MPM Al-Qurthuba Unsrat, ini kata Dokter Sazida

Kajian Rutin Muslimah (KARIMAH) di Sekretariat Badan Tadzkir Unsrat Masjid Ulil Albab. Foto Nurannisa Azzahra

 

MANADO,SULAWESION – Muslimah Mahasiswa Pencinta Mesjid (MPM) Al-Qurthuba Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) kembali adakan Kajian Rutin Muslimah (KARIMAH) Sabtu, (06/08/2022).

Bacaan Lainnya

Bertempat di Sekretariat Badan Tadzkir Unsrat Masjid Ulil Albab, KARIMAH kali ini bertajuk “Batamang Jang Talebe #2: Friends With Benefits dalam Pandangan Islam” dan dihadiri 30 peserta dari berbagai Universitas di Manado.

Citra Fatimah Marsidi, selaku ketua penyelenggara KARIMAH mengungkapkan harapan atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Harapannya semoga kegiatan ini bisa menambah tsaqofah keislaman para remaja khususnya muslimah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Citra sapaan akrabnya juga berharap, lewat kegiatan ini peserta mampu memahami apa itu Friends With Benefits (FWB) sehingga peserta lebih mengerti akan batasan-batasan dalam berteman berlandaskan Islam.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ustazah dr. Sazida Subetan merupakan pembina FMDKI Daerah Manado.

Pada materi yang disampaikan, Ustazah Sazida Subetan menjelaskan bahwa sebelum seseorang menjalin hubungan dengan manusia, maka lebih dahulu menjaga hubungannya dengan Allah.

“Hubungan harus lebih dekat dengan pencipta sebelum manusia. Kita harus lebih dahulu mengenal Rabb kita, karna ini adalah kunci kebahagiaan bukan cuma di dunia tapi juga di akhirat,” jelasnya.

Ustadzah yang merupakan alumni Universitas Muslim Indonesia itu juga mengaitkan antara FWB dan kemuliaan yang ada pada seorang wanita yang harus dijaga.

“Wanita diciptakan semenarik mungkin, penuh kasih sayang, mampu hamil dan melahirkan, mampu menyusui, dapat sayang 3 kali dari Rasulullah, dan multi tasking. Kasih sayang harus disimpan untuk seseorang yang halal nanti, Jagan diberikan kepada yang bukan mahram,” tuturnya.

Di akhir materi Ustazah Sazida Subetan memaparkan solusi untuk menghindari pergaulan bebas yang mengakibatkan terjadinya FWB.

Adapun solusinya adalah yang pertama, birrul walidain. Kedua, pondasi iman yang kuat, dan ketiga adalah berteman dengan orang yang baik agamanya.

Di akhir-akhir kegiatan ada sesi games yang melibatkan bukan hanya peserta, tapi juga panitia. Kegiatan yang diadakan secara tatap muka menambah keseruan dari games yang dilakukan.

Reporter: Nurannisa Azzahra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *