MANADO, SULAWESION.COM – “Kuota kan cuma 700, kenapa kita transitnya di Balikpapan, kenapa tidak di sini?,” sebut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) di hadapan ratusan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulawesi Utara (Sulut).
Pernyataan itu disampaikan langsung YSK saat silaturahmi IPHI Sulut yang bertajuk “Merajut Langkah Bersama untuk Sulawesi Utara” di Hotel Peninsula, Kota Manado, Jumat (6/12/2024). Berbagai elemen dan organisasi umat islam turut menghadiri acara tersebut.
Jemaah calon haji asal Sulut sejauh ini berangkat ke Arab Saudi melalui embarkasi haji Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (BPN), Kalimantan Timur, akhirnya menghirup udara segar.
Jika embarkasi calon haji akan diberlakukan melalui Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, mereka tidak lagi dibebani biaya keberangkatan ke lokasi embarkasi.
YSK menekankan akan menjadikan Sulut sebagai pusat daripada sektor-sektor strategis, baik untuk meningkatkan perekonomian, pertahanan, maupun keagamaan.
“Saya ingin Sulut akan menjadi Centre of Gravity dari semua kegiatan, bukan hanya ekonomi, termasuk pertahanan dan agama. Centralnya di sini, bukan lagi di Balikpapan. Jadi tidak ada lagi biaya lokal, atau hibah untuk berangkat ke sana,” jelasnya.
YSK menegaskan untuk membangun Sulut yang lebih maju kedepannya, diperlukan kolaborasi seluruh pihak tanpa memandang bulu arah politik pasca pilkada 2024.
“Kita bergandengan tangan membangun Sulut, perbedaan itu indah,” tegasnya.
Diketahui, mengacu Peraturan Menteri Agama Nomor 36 Tahun 2020, definisi bandar udara embarkasi haji adalah bandar udara internasional tempat keberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi.