Diserahkan Gubernur YSK, Kotamobagu Raih Sertifikat Bebas Frambusia

 

SULAWESION, MANADO — Suasana Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulawesi Utara, pagi itu terasa lebih hangat dari biasanya. Deretan tamu undangan dari berbagai daerah memenuhi ruangan, menyambut rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang digelar Pemerintah Provinsi Sulut.

Bacaan Lainnya

Di tengah rangkaian acara, sebuah momen penting terjadi: Pemerintah Kota Kotamobagu resmi menerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan RI.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, dan diterima dengan penuh kebanggaan oleh jajaran Dinas Kesehatan Kotamobagu yang hadir.

Tepuk tangan bergema ketika nama Kotamobagu diumumkan sebagai salah satu daerah yang berhasil mencapai eliminasi penyakit frambusia—penyakit menular kronis yang selama bertahun-tahun menjadi perhatian di berbagai wilayah Indonesia.

Bagi Kotamobagu, pencapaian ini bukan sekadar simbol. Di tengah upaya peningkatan layanan kesehatan dan penguatan surveilans penyakit, sertifikat ini menjadi bukti bahwa kerja kolaboratif pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat berjalan efektif.

Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu, Wahdania Mantang, yang turut hadir dalam seremoni tersebut, tidak bisa menyembunyikan rasa harunya.

“Alhamdulillah, ini capaian besar bagi Kota Kotamobagu. Terima kasih kepada Pak Gubernur Sulut atas dukungannya, dan kepada seluruh tenaga kesehatan yang bekerja tanpa lelah. Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama,” ujarnya sesaat setelah menerima sertifikat.

Ia menambahkan bahwa eliminasi frambusia tidak mungkin tercapai tanpa komitmen jangka panjang dalam pencegahan, edukasi, serta intervensi kesehatan berbasis masyarakat.

Selama beberapa tahun terakhir, Dinkes Kotamobagu memang intens melakukan deteksi dini, pengobatan massal, dan kampanye kesehatan hingga ke pelosok wilayah.

Di sisi lain, Gubernur Yulius Selvanus dalam sambutannya menegaskan bahwa penghargaan ini menunjukkan kemampuan daerah-daerah di Sulut untuk mencapai standar kesehatan nasional, bahkan melampauinya.

Ia mendorong agar capaian ini tidak berhenti sebagai keberhasilan sesaat, tetapi menjadi pijakan untuk memperkuat kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Acara penyerahan sertifikat itu menutup salah satu bagian penting dari peringatan HKN tahun ini.

Bagi Kotamobagu, momen tersebut akan tercatat sebagai tonggak sejarah—langkah maju yang menandai tekad kota tersebut untuk terus menyediakan layanan kesehatan yang unggul, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan