Gubernur YSK Puji Hidayat Mokodompit Borong 3 Emas dan 1 Perak

 

SULAWESION,MANADO — Suasana di arena akuatik Porprov Sulawesi Utara 2025 mendadak pecah oleh riuh sorakan ketika seorang remaja 15 tahun melesat bak torpedo melintasi lintasan kolam.

Bacaan Lainnya

Dialah M.T. Hidayat Mokodompit, atlet muda asal Kelurahan Biga, yang hari itu tampil seolah tanpa tandingan dan menuliskan prestasi besar: tiga medali emas dan satu perak dalam satu hari pertandingan, Minggu (23/11).

Sejak babak awal, para penonton sebenarnya sudah mencium tanda-tanda bahwa Hidayat bakal tampil berbeda. Gerakannya stabil, bertenaga, dan setiap kali menyentuh dinding kolam, ia disambut decak kagum.

Namun ledakan sesungguhnya terjadi di final nomor 200 meter gaya ganti putra, ketika ia mencatat waktu yang membuat para pesaingnya tak mampu mendekat. Sorak penonton membahana, dan banyak yang berdiri sambil mengangkat ponsel untuk mengabadikan momen itu.

Belum sempat suasana dingin mereda, Hidayat kembali turun di nomor 50 meter gaya ganti putra. Kali ini, ia bukan sekadar menang—ia seperti membelah air.

Aksinya membuat para pendukung Kotamobagu menekan suara hingga puncak, sementara beberapa pelatih lawan tampak menggeleng tak percaya. Dua emas sudah di tangan, namun ritme itu belum berhenti.

Pada 100 meter gaya dada putra, Hidayat kembali menunjukkan keunggulan teknik dan tenaga. Ia melesat cepat, menjaga jarak dari pengejar, dan ketika menyentuh dinding lebih dulu, seluruh arena kembali bergemuruh.

Satu perak yang diraihnya di nomor lain melengkapi rekor pribadinya hari itu—empat podium dalam satu hari, sebuah capaian luar biasa untuk atlet seusianya.

Prestasi itu langsung menarik perhatian Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus (YSK), yang dikenal kerap memantau perkembangan atlet-atlet muda. Dengan ekspresi bangga, ia menyebut Hidayat sebagai talenta langka.

“Ini anak memang luar biasa! Tiga emas, satu perak… itu bukan hal mudah. Kerja kerasnya terlihat. Kami akan terus mendukung langkahnya,” ujar Gubernur YSK, yang sejak lama memberi perhatian khusus pada pembinaan atlet daerah.

Bagi warga Totabuan, terutama masyarakat Kotamobagu, Hidayat adalah kebanggaan baru. Remaja kelas 10 di salah satu SMA Kotamobagu ini telah membuktikan bahwa tekad dan disiplin bisa melampaui batas usia. Pelatihnya bahkan menyebut Hidayat sebagai “mesin kolam” yang masih terus berkembang.

Ketika ditemui seusai lomba, Hidayat tampak masih terengah namun menyunggingkan senyum lebar.

“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik. Medali ini untuk daerah saya, untuk orang tua, dan untuk semua yang percaya,” katanya singkat.

Dengan performa setajam itu, kini banyak pihak menilai Hidayat berpotensi menjadi bintang akuatik Indonesia di masa depan. Para penonton yang menyaksikan aksinya hari itu tahu: mereka baru saja melihat lahirnya seorang juara yang perjalanan emasnya baru saja dimulai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan