SULUT, SULAWESION.COM – Anggota KPU Sulawesi Utara (Sulut) Meidy Tinangon mengajak pemuda sinode GMIM agar berperan aktif menyukseskan pemilu di era digital.
Hal ini disampaikan Tinangon saat menjadi pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM melalui Bidang Data Infokom dan Litbang di Rumah Dinas Wali Kota Bitung, Senin (2/10/2023).
Mengusung tema “Pemuda GMIM Go To Election 2024”, Tinangon menyampaikan memahami pemilu sebagai sarana pelaksanaan demokrasi tak bisa dilepaskan dari partisipasi. Demokrasi berawal dari rakyat dan bermuara kepada rakyat.
Materi yang dibawakan Tinangon mengenai Posisi dan Partisipasi Pemuda GMIM dalam Pemilu Era Digital’, Tinangon menyebut bahwa KPU pun sebagai penyelenggara pemilu kini mulai beradaptasi dengan melakukan digitalisasi di setiap tahapan pemilu.
Dalam proses demokrasi partisipasi masyarakat memegang komponen penting dalam suksesnya penyelenggaran pemilu.
Namun seiring berjalannya waktu dalam konteks era digital, selain proses pemilu yang kini harus beradaptasi dengan era digital, namun terdapat juga tantangan-tantangan.
“Berbagai aplikasi terkait tahapan pemilu maupun non tahapan pemilu telah dibuat KPU RI,” sebut Tinangon.
Terkait partisipasi masyarakat Tinangon menjelaskan bahwa menelisik tentang data parmas di Sulut pada pemilu dan pilkada 2019 dan 2020, tingkat partisipasi masyarakatnya menyentuh angka di atas rata-rata, melewati target nasional 77,5 persen. Tingkat parmas pemilu 2019 mencapai 83,39 persen dan pilkada 2020 menyentuh angka 79,84 persen.
“Kita berusaha meningkatkan angka partisipasi ini. Pengalaman pemilu yang lalu menjadi cambuk untuk KPU Sulut, setidaknya mencapai angka partisipasi yang sama,” jelasnya.
Tinangon turutmemaparkan tantangan-tantangan pemilu 2024 di antaranya adanya hoax, potensi kerawanan dan politik uang.
“Sebagai salah satu stakeholder pemilu, pemuda GMIM harus berpartisipasi aktif sukseskan pemilu. Melakukan pendidikan pemilih untuk menggunakan hak pilih,” paparnya.
Tinangon mengajak pemuda GMIM yang hadir agar dapat lebih concern terkait dan menindaklanjuti hasil dari FGD ini agar dapat turut serta mengambil bagian dalam menyukseskan pemilu di tahun 2024 mendatang.
“Nyalakan obor pembangunan, dengan berpartisipasi dalam suksesnya pemilu 2024,” tutupnya.
Turut hadir sebagai narasumber Nedine Helena Sulu Aktivis Perempuan dan Mineshia Lesawengen. ***