MANADO, SULAWESION.COM – Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa), Tommy Kurniawan, resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Garda Bangsa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Masa Bakti 2021-2026, Selasa malam (6/12/2022).
Bertempat di Warung Kopi (Warkop) Kemang, Boulevard II Sindulang, Kota Manado, pelantikan dan pengukuhan ini turut dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulut Luqman Hakim, Sek DPW PKB Sulut Yusra Alhabsy, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulut, Pengurus PKB se Sulut, dan para anggota DPRD PKB se Sulut.
Pelantikan DKW Garda Bangsa ini berdasarkan Nomor Lampiran Surat Keputusan Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa yang ditandatangani di Jakarta, Nomor SK: 100.DKN-VII.01.06.A-1.03.2021 tentang Penetapan Susunan Dewan Koordinasi Wilayah Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa Provinsi Sulut Masa Khidmat 2021-2026;
Dewan Pembina: Luqman Hakim, Yusra Alhabsy, Mulyadi Paputungan SAP
Dewan Pakar: Sudirjo Soga
Dewan Koordinasi Wilayah;
1. Ketua: Meiky E. Sujadi
– Wakil Ketua: Arya Wastranesae, Fauzi Iskandar, Andika Hidayat, Radit Joshua Samba, Farli Yan Moningka, Ade Djafar, Heru Mamonto, Bobi Samuel Beriang.
2. Sekretaris: Dedi Yunus Silangen
– Wakil Sekretaris: Febrianto Sidadu, Syaiful Ramli, Novita Wowor, Ahmad Sayuti, Iwan Tanahu, Ahmad Pauwedi, Heru Panca Miliardi, La Ode Subaktar Hakim.
3. Bendahara: Muhammad Fauzi
– Wakil Bendahara: Vina Andriani Kumaat, Muktar Ahmad, Sitti H. Rukmanah, Mike Arafat, Safitri Dewi Ramadhani.
Selain pelantikan pengurus DKW, kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan pengukuhan Pengurus Dewan Koordinasi Cabang (DKC) se Sulut diantaranya Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Bolaang Mongondouw (Bolmong), Bolaang Mongondouw Utara (Bolmut), Bolaang Mongondouw Timur (Boltim), Minahasa Utara (Minut), dan Minahasa.
Meiky E. Sujadi dalam sambutannya berharap agar para kawula muda tidak anti terhadap politik.
“Dengan harapan ini adalah momen untuk bagaimana kita merangkul anak-anak milenial agar tidak anti politik. Padahal segala macam urusan itu ada di politik,” harap Sujadi selaku Ketua DKW Garda Bangsa Sulut yang baru dilantik.
Selanjutnya ia mengajak eksternal garda bangsa PKB di sulut untuk mengenal garda bangsa, dan bisa memahami kontekstual organisasi yang menjembatani PKB ini.
“Inilah kami,” lanjutnya.
Sementara itu Sek DPW PKB Sulut Yusra Alhabsy mengungkapkan wilayah Sulut merupakan bagian daripada proses peletakan batu landasan garda bangsa untuk melanjutkan upaya-upaya dari pengurus sebelumnya.
“Saya yakin bahwa teman-teman di Sulut hadir ke sini sebagai bentuk komitmen untuk membesarkan Partai Kebangkitan Bangsa di Sulawesi Utara,” ungkap Politikus PKB ini.
“Saya percaya bahwa kehadiran seluruh DKC dan DKW garda bangsa ke tempat ini dalam rangka untuk mendorong memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kesejahteraan tidak sebatas bagi orang tua, kita harus memastikan kader-kader mampu menjawab problem-problem sosial maupun ekonomi yang ada di lingkungannya masing-masing,” sambung beliau.
Menurut Alhabsy pada kesempatan ini para pengurus DKC maupun DKW garda bangsa bisa menjawab berbagai tantangan generasi muda di Sulut untuk dapat dilanjutkan dalam sebuah tindakan politik kelembagaan melalui Partai Kebangkitan Bangsa.
“Saya sering mengatakan bahwa jika anak muda dapat diberikan kesempatan berpartisipasi dalam kelembagaan politik maka yakinlah banyak hal yang bisa dijawab, banyak hal yang bisa dilakukan, banyak hal yang bisa disumbangkan untuk kepentingan daerah kita Sulawesi Utara,” ucap anggota DPRD Sulut ini.
Alhabsy menjelaskan presentase partisipatif anak muda sangat minim. “Hasil data statistik kelembagaan kami di dewan provinsi menyebutkan bahwa partisipasi politik baik secara formil dan teman-teman milenial di Sulawesi Utara itu masih di angka 10 sampai 12 persen. Untuk menggarap ini saya percaya bahwa garda bangsa mampu menjawab peluang,” jelasnya berharap.
Masih di tempat yang sama Ketua DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan mengatakan organisasi ini menjadi jembatan bagi pemilih pemula, agar para milenial tidak apatis terhadap politik.
Menurut Kurniawan pemilih milenial adalah orang-orang yang rasional dan kritis, jadi para pengurus garda bangsa harus bisa merasionalisasi sejumlah program agar releate atau terhubung sesuai kebutuhan mereka.
“Karakter milenial tidak bisa langsung disentuh dengan politik. Karena milenial ini tidak ideologis,” kata pria yang pernah terjun di dunia hiburan kancah nasional ini.
Tommy Kurniawan menjabarkan terkait tiga C yaitu Conected, Creative, dan Convidence. “Conected, mereka itu adalah generasi yang terkoneksi dengan sosial media. Kemudian Creative yaitu bagaimana dengan kreativitas bisa menjadikan milenial-milenial pengusaha. Dan terakhir Convidence, milenial-milenial ini bisa berani tampil dan berkomentar di depan publik. Dan ini juga harus dimiliki oleh teman-teman garda bangsa,” pungkas Kurniawan.