MANADO, SULAWESION.COM – Feldy Tongkotow, orang tua korban terduga ditembak oleh anggota Brimob Polda Sulawesi Utara (Sulut) di area pertambangan, tepatnya di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) tidak menyangka nasib naas menimpa anaknya bernama Fernando Tongkotow.
Feldy saat diwawancarai sulawesion di Ruang Pemulasaran Jenazah RSUP Kandouw, Kota Manado, Senin (10/3/2025) siang, menyebut sempat kaget saat mengetahui korban yang diduga kena tembakan merupakan putranya.
Kejadian yang terjadi pada Senin dini hari sekira pukul 01.30 Wita itu, sebut Feldy, dirinya langsung mendatangi lokasi kejadian. Dia pun menanyakan kenapa ada anggota brimob di lokasi pertambangan.
“Keluarga pertama kali mendapatkan informasi, waktu itu saya turun ke bawah lihat ke tempat kejadian, langsung dibawa ke rumah sakit, cuma itu,” sebut Feldy.
“Gak tahu prosedurnya kenapa petugas harus ada di sana. Pas kejadian itu ada petugas di sana,” tambahnya.
Feldy mengatakan saat ini pihak keluarga sudah menempuh jalur hukum untuk segera menuntaskan kasus yang menewaskan anaknya tersebut.
“Sudah terjadi mau gimana lagi, nanti proses yang menentukan. Langkah hukum lebih cepat lebih bagus, supaya tak memperpanjang masalah ini. Harapan keluarga kasus ini diproses lebih cepat,” katanya.
Senada dengan Feldy, Vekny Tilaar, salah satu keluarga korban meminta segera memproses secara hukum terduga pelaku penembakan.
“Pihak-pihak berwajib harus bikin penegakan secara hukum, kita minta keadilan dari pihak-pihak yang berwajib untuk mengadili masalah yang terjadi pada anak kami,” pintanya.
“Kalau boleh secepatnya harus diproses,” pintanya lagi.
Dilansir dari TribunManado, Dansat Brimob Polda Sulut, Kombes Pol Agung Anggoro telah membenarkan peristiwa ini.
“Masih dalam penyelidikan dari Sat Reskrim dan Ui Balisitik dari Rumkit Bhayangkara Manado,” jelasnya.