MANADO, SULAWESION.COM – Momen pemilihan ketua dan sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, kembali menjadi perhatian publik.
Pasalnya, kontestasi tersebut digemparkan dengan adanya peristiwa pemukulan yang menyasar kepada ketua panitia pengawas (panwas) pemilihan raya (pemira) BEM FH Unsrat, pada Kamis (21/11/2024) lalu. Sontak kejadian ini menimbulkan kegaduhan di kalangan mahasiswa fakultas hukum.
Akibatnya selepas kejadian tersebut, pelaksanaan pemira dipending oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) FH Unsrat atas instruksi dekan. Pasca kejadian itu juga, pihak kepolisian langsung memproses kasus pemukulan tersebut.
Rio Van Gobel, salah satu calon ketua BEM FH Unsrat Manado mengatakan, turut mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Saya sebagai anak hukum dan tentu sadar akan hukum, yah secara pribadi sangat mendukung langkah kepolisian dalam mengungkap siapa pelaku pemukulan terhadap ketua panwas pemira BEM FH Unsrat,” tegasnya, Jumat (30/11/2024).
Lebih lanjut, Rio juga menyayangkan adanya pemukulan yang menimpa ketua panwas pemira BEM FH Unsrat.
“Mengenai pemukulan yang menimpa saudara kami ketua panwas, apapun motif pelakunya itu tidak dapat dibenarkan. Dalam hal ini saya sangat menyayangkan terhadap kasus pemukulan tersebut, suatu kejahatan apapun itu saya rasa harus tetap diusut tuntas,” lanjut Rio.
Ia berharap, dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan oleh siapapun, baik itu ketua panwas maupun stakeholder penyelenggara pemira lainnya, serta menjamin keselamatan diri masing-masing,
“Dalam proses penyelidikan kepolisian ini, saya pribadi berharap dengan wewenang yang dimiliki oleh kepolisian, dari pihak aparat bisa melaksanakan penyelidikan dengan sungguh-sungguh dan berharap semoga lancar dan tanpa hambatan,” harapnya.
“Mengingat peran mereka yang amat penting demi suksesnya pelaksanaan pemira BEM FH Unsrat kali ini,” kuncinya.
(***/Siaran Pers)