Steven Kandouw: Peran IDI dan PDUI Ciptakan SDM Berkualitas di Sulut

Rapat kerja dan seminar kesehatan PDUI Cabang Sulawesi Utara di Hotel Grand Luley Manado, Jumat 31 Mei 2024. (Foto: DKIPS)

MANADO, SULAWESION.COM – Sektor kesehatan kerap menjadi perbincangan untuk menggalakkan program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Pelayanan kesehatan yang baik dengan mengedepankan etika profesi menjadi tolak ukur keberhasilan layanan kesehatan di suatu daerah.

Bacaan Lainnya

Olehnya, organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Pengurus Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) semaksimal mungkin dapat berkontribusi menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.

Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam sambutannya sewaktu membuka rapat kerja dan seminar kesehatan PDUI Cabang Sulawesi Utara di Hotel Grand Luley Manado, Jumat (31/5/2024), menjelaskan dalam tiga tahun terakhir pemerintah provinsi telah membangun beberapa rumah sakit dengan memanfaatkan dana pinjaman dari PT SMI.

Menurutnya ada yang sudah selesai dan beroperasi, ada pula yang sementara diupgrade untuk menunjang kualitas pelayanan yang lebih baik.

Ia pun menyinggung tentang universal coverage yang belum menjadi skala prioritas di pemerintah kabupaten/kota secara keseluruhan. Padahal dengan menyertakan masyarakat sebagai peserta BPJS seharusnya jadi prioritas, baru kemudian memikirkan pembangunan infrastrukturnya.

Apalagu masih banyak opini-opini yang terbentuk di masyarakat bahwa layanan kesehatan daerah dan kualitas dokter masih kalah dibanding yang ada di luar negeri, sehingga itu menjadi tugas bersama untuk menghapus stigma tersebut.

“Dokter-dokter kita tidak kalah bahkan mampu bersaing dengan dokter di luar negeri, tapi kita harus mampu memerangi opini-opini ini,” jelasnya.

Ia mengatakan tidak hanya dokter tapi juga perawat perlu meng-upgrade kemampuan dalam menjalankan tugas tanggungjawab dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Ia juga memberi perhatian terhadap mahasiswa kedokteran. Dia menilai yang terpenting bukan soal kuantitas (jumlah) melainkan bagaimana menciptakan kualitas sdm yang baik, di dalamnya perlu ada peranan IDI dan PDUI.

“Semoga rapat kerja dan seminar ini memberikan sumbangan yang produktif untuk road map kita, masa depan program kesehatan, baik secara personal maupun bagian dari pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *