MANADO, SULAWESION.COM – Era digital kerap menjadi ruang pertarungan bagi setiap orang untuk membuktikan kelayakannya agar tidak tertinggal oleh pesatnya kecanggihan teknologi.
Kebutuhan pasar global pun lebih didominasi oleh berbagai platform sosial media dalam merekrut individu yang memiliki skill dalam mengolahnya, meraup keuntungan dan atau menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat dinikmati atau diakses oleh banyak orang.
Sebuah Gerakan Perkembangan Talenta Nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker RI) Divisi Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja membuka kesempatan bagi anak-anak muda untuk dapat menjadi bagian dalam menjawab tantangan di era digital kini.
Gerakan tersebut merupakan gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya peningkatan skill talenta muda agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan di era digital.
Dengan mengangkat tema “The Future of Work: From Adaptation to Tranformation” Diskusi Talent Talks Job Connect kembali digelar di Hotel Arya Duta Kota Manado, Selasa (25/10/2022). Diskusi ini merupakan suatu ruang untuk menelaah setiap argumentasi, menyerap aspirasi seputar kondisi ketenagakerjaan di masa depan.
Kawula muda di Indonesia seharusnya didukung perkembangannya, sebab Indonesia saat ini tengah menghadapi bonus demografi yang puncaknya diperkirakan pada tahun 2030, yang kemudian dapat mewujudkan generasi emas pada tahun 2045.
Dengan menghadirkan tiga narasumber di antaranya Nurul Hidayatul Ummah Co-Chair of Y20 Indonesia 2022, Ahmad Luthfi Managing Director Talenthub dan Zanjabil Wakid Local Youth Manado yang turut dihadiri oleh sejumlah anak muda yang berorientasi pada organisasi kemahasiswaan, serta mahasiswa-mahasiswa aktif dari berbagai universitas di Sulawesi Utara.
Forum diskusi ini tidak hanya fokus pada sosialisasi pengembangan talenta, tetapi juga mendengar langsung kebutuhan para peserta dalam fokus pengembangan karir mereka.
“Forum ini dilaksanakan oleh Kemenaker untuk mengajak para pemuda untuk dapat berekspresi. Kemudian para pemuda harus betul-betul siap untuk sejumlah tantangan di masa depan,” terang Nurul.
Sedangkan Ahmad Luthfi menjelaskan sejumlah tantangan yang bakal ditemui berangkat dari bonus demografi, era digitalisasi dan kondisi ketenagakerjaan pasca pandemi Covid-19. Maka dari itu, Kemenaker pun telah menyiapkan sembilan lompatan untuk dapat menetralisir sejumlah ketimpangan pencarian kerja bagi generasi ini.
“Arah kebijakannya yaitu mengembangkan sumber daya generasi milenial dan Z untuk menjadi talenta muda yang unggul dan kompetitif dan berdaya saing,” jelas Luthfi.
Pengembangan talenta dan skill ini meliputi scouting, pencarian bakat, mendorong dan menyelaraskan program pengembangan talenta dengan peningkatan dukungan untuk usaha mikro, kecil dan menengah.
Ide maupun gagasan sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah instrumen yang memiliki dampak positif demi suatu kemajuan dan kesejahteraan di semua bidang di Indonesia, baik ekonomi, politik, hukum, kesehatan, kebudayaan dan lain sebagainya.
Diskusi ini pun ditutup dengan tanya jawab dan sekaligus penyerahan plakat dari panitia penyelenggara kepada para nara sumber.
Noufryadi Sururama I Pardi