MANADO, SULAWESION.COM – “Saya punya 60 sampai 70 tim ahli, sejak keluar hasil quick count, saya kumpulkan 70 profesor/doktor untuk menggali apa yang dibutuhkan sesuai visi misi yang dibawa saat kampanye,” sebut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) di hadapan ratusan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulawesi Utara (Sulut).
Pernyataan itu disampaikan langsung YSK saat silaturahmi IPHI Sulut yang bertajuk “Merajut Langkah Bersama untuk Sulawesi Utara” di Hotel Peninsula, Kota Manado, Jumat (6/12/2024). Berbagai elemen dan organisasi umat islam turut menghadiri acara tersebut.
Untuk menciptakan pemerataan indeks pembangunan manusia (IPM) di Sulut yang terbagi atas 15 kabupaten/kota, YSK menjelaskan perlu memperhatikan tiga hal.
Sejauh ini menurutnya, wilayah kota menjadi patron tingginya IPM, yang kemudian menjadi timpang dengan kabupaten. Seharusnya pemerataan itu menyeluruh, sehingga dapat menekan urbanisasi.
“Pertama tidak ada pekerjaan, kedua tidak ada sekolah, ketiga rumah sakit. Ini adalah tiga hal mendasar yang perlu disiapkan pemerintah agar tidak ada urbanisasi lagi. Manado itu terlalu over, karena ada IPM yang tidak seimbang,” jelasnya.
Selain IPM, dia bilang, pemerintah harus fokus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dirinya pun mengungkapkan sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah kementerian di sektor-sektor strategis.
“Bagaimana pemerintahan saat ini bisa mengangkat kembali PAD. Pembicaraan saya dengan beberapa kementerian soal pertambangan, kedua pertanian, pariwisata, ini banyak hal bisa dibawah dari Jakarta ke Sulut. Kita bangun Sulut,” ungkap YSK.
YSK menegaskan untuk membangun Sulut yang lebih maju kedepannya, diperlukan kolaborasi seluruh pihak tanpa memandang bulu arah politik pasca pilkada 2024.
“Kita bergandengan tangan membangun Sulut, perbedaan itu indah. Tidak ada lagi korupsi di sini, tidak lagi ada oligarki di sini yang memenangkan kekayaan pribadi,” tegasnya.