BMKG Sulsel Jelaskan Fenomena Hujan Es yang Viral di Maros, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel Maros, Syamsul Bahri.

MAROS,SULAWESION.COM- Video viral hujan es yang terjadi pada pada Kamis (30/11/2025) lalu di Kecamatan Mallawa, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel Maros, Syamsul Bahri, memberikan penjelasan terkait fenomena tersebut.

Syamsul menjelaskan bahwa hujan es atau hail merupakan fenomena alam yang sering terjadi akibat keberadaan awan Cumulonimbus (CB), yaitu awan pemicu hujan lebat, petir, dan angin kencang. Awan ini memiliki ketinggian hingga 10–12 kilometer, di mana suhu udara pada lapisan tersebut sudah berada pada titik minus.

Bacaan Lainnya

“Di dalam awan itu terdapat partikel air yang naik-turun akibat arus angin. Pada ketinggian 10 sampai 12 kilometer, partikel itu berubah dari uap menjadi padat karena suhu yang sangat dingin, sehingga terbentuklah es,” jelasnya.

Menurutnya, proses terbentuknya hujan es dipengaruhi oleh dua pergerakan angin di dalam awan, yakni updraft (angin naik) dan downdraft (angin turun). Partikel es akan terus naik dan membesar hingga akhirnya tidak lagi mampu ditahan oleh gaya gravitasi dan jatuh ke permukaan sebagai hujan es.

Syamsul menyebut bahwa fenomena ini lebih sering terjadi di wilayah pegunungan atau daerah dengan topografi tinggi, karena udara dipaksa naik lebih cepat, mempercepat proses pembentukan es di atmosfer.

Meski demikian, hujan es tetap mungkin terjadi di wilayah perkotaan jika syarat pembentukan awan Cumulonimbus terpenuhi, terutama ketika suhu pada pagi hingga siang hari sangat panas.

“Fenomena ini tidak berhubungan dengan tanda akan terjadinya bencana atau kegagalan panen. Ini murni gejala ilmiah yang bisa terjadi kapan saja selama kondisi cuaca mendukung,” tegasnya.

Syamsul juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi butiran es yang jatuh dari langit, karena kemungkinan mengandung partikel polutan.

“Jangan mencoba meminum es itu dengan sirup. Partikel es bisa mengandung debu, asap pabrik, hingga polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, hujan es juga dapat berpotensi merusak kendaraan, atap rumah, maupun tanaman, meski secara umum tidak berbahaya bagi manusia kecuali mengenai tubuh secara langsung dalam ukuran besar.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca resmi, terutama jika terdapat peringatan potensi hujan intensitas tinggi disertai petir atau angin kencang, karena fenomena hujan es kerap muncul bersamaan dengan kondisi tersebut.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan