MAROS,SULAWESION.COM – Dalam upaya mendukung program pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas pendidikan berbasis ekologi, PT Semen Bosowa Maros menggelar sosialisasi Sekolah Adiwiyata kepada sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah operasionalnya, Rabu 30 April 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR). Hadir mewakili manajemen Bosowa Semen, Safety Security Enviro and Comdev Dept. Head Bosowa Semen Nur Alang. Mewakili pemerintah, hadir Kadis Pendidikan Maros Andi Patiroi, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maros, Andi Irfan Paharuddin, Camat Bantimurung Muhammad Aris.
Nur Alang mengatakan, sebanyak 11 sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Itidaiyah yang berada di ring satu pabrik Bosowa diundang untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Dari jumlah tersebut, sembilan sekolah berasal dari Desa Baruga dan Tukamasea, sementara dua sekolah lainnya masing-masing berasal dari kawasan Rammang-Rammang dan Leang-Leang.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros, Andi Irfan Paharuddin mengatakan program Sekolah Adiwiyata sendiri merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertujuan menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
“Dalam sosialisasi ini, kami mengedukasi dan memberi panduan tentang kriteria sekolah adiwiyata, langkah-langkah penerapan program, serta pentingnya pelibatan seluruh elemen sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua, dalam mewujudkan budaya ramah lingkungan di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Maros, Andi Patiroi mengatakan kegiatan ini juga menjadi sarana dialog antara pihak perusahaan dengan sekolah-sekolah sekitar untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan terkait implementasi program berbasis lingkungan tersebut.
Andi menambahkan, perusahaan siap mendampingi sekolah-sekolah dalam proses menuju predikat Sekolah Adiwiyata, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk turut serta dalam membentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan. Kami berharap melalui program ini, sekolah-sekolah di sekitar pabrik Bosowa dapat menjadi contoh penerapan pendidikan lingkungan yang baik,” sebutnya.
Dengan terlaksananya sosialisasi ini, diharapkan sekolah-sekolah peserta dapat segera membentuk tim Adiwiyata dan mulai mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung kelestarian lingkungan, seperti pengelolaan sampah, penghijauan, serta pembiasaan perilaku hemat energi dan air di lingkungan sekolah.(*)