MAROS,SULAWESION.COM- Dalam upaya meningkatkan minat baca dan literasi di Kabupaten Maros, Bupati Maros, Chaidir Syam terus menekankan pentingnya pembinaan Bunda Baca Kecamatan, Desa, dan Kelurahan sebagai langkah berkelanjutan.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan sekaligus mengukuhkan 14 Pengurus Kecamatan Gerakan Pembudayaan Minat Baca Kabupaten Maros di Gedung Utama PKK Maros, Rabu (24/04/2024).
“Kami tidak hanya menginginkan simbolisasi semata, namun perlu adanya pembinaan yang terus menerus, dengan kolaborasi semua pilar pembudayaan minat baca dan literasi di Kabupaten Maros,” ujar Chaidir Syam.
Chaidir Syam berharap agar semua pihak dapat bersinergi mendukung pengembangan sumber daya masyarakat di Maros.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bunda Baca se-Kabupaten Maros dan Bunda Literasi Maros atas peran serta mereka dalam menjadikan Maros sebagai kabupaten literasi yang memiliki Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat pada tahun 2023 mencapai 83,57, naik dari 29 pada tahun 2020 menjadi 71,80 pada tahun 2022. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi harus terus kita galakkan untuk kemajuan kabupaten Maros,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh literasi, Bachtiar Adnan Kusuma, menjadi pembicara utama dalam acara Pembinaan Bunda Baca se-Kabupaten Maros tahun 2024. Menurutnya, bangsa atau daerah yang besar tidak akan maju tanpa budaya baca yang tinggi di kalangan masyarakatnya.
“Pembudayaan minat baca dan literasi harus dimulai dari setiap keluarga. Tanpa keterlibatan ibu-ibu dalam mendorong budaya baca yang tinggi, maka tidak akan ada kemajuan di tingkat provinsi, kabupaten, atau kota,” tegas Bachtiar Adnan Kusuma.
Menyadari pentingnya pembudayaan minat baca sejak dini, Bachtiar Adnan Kusuma menegaskan bahwa proses tersebut haruslah berkelanjutan.
“Setiap keluarga, masyarakat, dan satuan pendidikan harus membuat jadwal membaca minimal 60 menit setiap hari, serta menyediakan akses buku bermutu untuk mendorong kegiatan membaca,” pungkasnya.(**)