Cegah PMK Meluas, Dinas Pertanian Maros Vaksin 200 Sapi

MAROS,SULAWESION.COM— Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maros melakukan penyuntikan Vaksin pada hewan jenis sapi.

Kali ini, Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) melakukan vaksinasi dibeberapa peternakan yang berada di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai.

Bacaan Lainnya

Vaksin ini dilakukan guna mengantisipasi menularnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjangkit di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada beberapa pekan lalu.

Salah satu petugas Puskeswan Maros, drh. Putra mengatakan, seluruh hewan ternak di Maros ada 200 ekor hewan ternak sapi yang telah divaksin. Untuk dosis yang disiapkan ada 500 dosis.

“Ini adalah kecematan kedua (Mandai) untuk seluruh kabupaten baru 200 hewan ternak yang sudah divaksin setelah moncongloe, untuk dosis tahap pertama ada 500 dosis dan tahap kedua ada 500,” katanya.

Menurut drh. Putra, dititik kasus ini jumlah dosis yang tersedia mampu mengcover lingkup yang terjangkit kasus PMK.

“Jadi dititik tertentu saja, dengan jumlah 500 dosis ini kita fokuskan saja dititik sekitarnya yang ada kasusnya, saya rasa dengan dosis segitu cukuplah untuk mengcover,” ujarnya.

Untuk vaksinasi ini telah diberlakukan sejak 15 Agustus 2022 lalu.

“Vaksin ini sudah berjalan minggu lalu, sesuai jadwal yang telah dibuat kecamatan, untuk targetnya fleksibel saja intinya secepat mungkin,” ungkapnya.

Selain itu, Camat Mandai, Abdul Razak mengungkapkan, hingga sampai saat ini Kecamataan Mandai belum ada laporan kasus terkait PMK.

“Alhamdulillah belum ada laporan kasus, vaksinasi ini kita adakan didua kelurahan, Bontoa dan Hasanuddin, mudah-mudahan ini lancar semua,” bebernya.

Lanjut disampaikan Razak, selain dikelurahan, vaksinasi ini akan dilakukan diempat desa.

“Kita selesaikan hari ini di kelurahan Bontoa dan Hasanuddin, untuk desa ada Panttontongan, Baji Mangngai, Tenrigangkae dan desa Bonto Matene,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Mandai, khususnya peternak agar hewan ternaknya dikandangkan.

“Setiap pertemuan kita sampaikan kepada pemilik ternak agar dikandangkan dululah hewan ternaknya, jangan dibiarkan berkeliaran, siapa tau ketemu dengan hewan lain yang terjangkit PMK,” tutupnya.

Indra Sadli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *