JAKARTA,SULAWESION.COM – Bupati Maros, Chaidir Syam, kembali diundang sebagai pembicara dalam pertemuan pemangku kepentingan tingkat nasional 2024 terkait program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Acara ini diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jakarta, pada Kamis (25/7/2024).
Mengusung tema “Bergerak Bersama untuk Akselerasi Penguatan Literasi Masyarakat,” acara ini juga menghadirkan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar, dan Kabid Perpustakaan Kabupaten Magelang, Amroni.
Konsultan Transformasi Perpusnas RI, Gutriyana, menjelaskan bahwa Maros dipilih sebagai contoh karena menunjukkan progres signifikan dalam literasi. “Bupati Chaidir memiliki komitmen yang jelas terhadap literasi, terlihat dari capaian luar biasa Maros,” ujarnya.
Bupati Chaidir Syam menegaskan bahwa komitmen Pemkab Maros dalam memajukan literasi dilakukan secara masif.
“Kami terus meningkatkan sarana, prasarana, regulasi, dan penganggaran untuk program transformasi perpustakaan,” kata Chaidir.
Program penguatan ini berdampak signifikan pada Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Maros, yang meningkat dari 29,90 pada 2021 menjadi 83,57 pada 2023.
“Semua unsur, termasuk pemerintah dan swasta, bekerja sama menguatkan literasi,” lanjutnya.
Pemkab Maros berhasil menjalin kolaborasi dengan sektor swasta, termasuk sumbangan kursi dan dukungan dari forum CSR.
Tahun 2023, DPRD Maros menyetujui anggaran Rp 1 miliar untuk buku di 10 perpustakaan desa, yang akan ditingkatkan menjadi Rp 2 miliar untuk 15 perpustakaan pada 2024.
Selain itu, Kominfo menyalurkan bantuan komputer, dan insentif bagi pengelola perpustakaan desa dinaikkan dari Rp 100 ribu menjadi Rp 500 ribu per bulan.
“Kebijakan ini adalah jihad untuk memperbaiki manusia menjadi lebih baik,” tutup Chaidir.(*)