MAROS,SULAWESION.COM – Nama Muetazim Mansyur mendadak menjadi sorotan setelah terpilih sebagai Calon Wakil Bupati Maros mendampingi Chaidir Syam pada Pilkada 2024. Keputusan ini muncul setelah penggantiannya untuk posisi Suhartina Bohari yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Muetazim, yang memulai kariernya di Maros pada 1999 sebagai tenaga honorer dan sopir Sekretaris Daerah (Sekda), kini diusung untuk melawan kotak kosong bersama Chaidir Syam.
Perjalanan kariernya, mulai dari penjaga apotek hingga menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan, dan Pertanahan (PUTRPP) Maros, menggambarkan kisah kerja keras dan pengabdiannya selama lebih dari dua dekade.
Sebagai anak pertama dari lima bersaudara, Muetazim lahir dari keluarga sederhana dan pernah mengalami kesulitan mencari pekerjaan setelah lulus dari Fakultas Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Pengalaman hidupnya yang penuh tantangan, termasuk menjadi sopir Sekda Maros selama tiga tahun, tidak membuatnya malu meski sudah berpendidikan sarjana.
Setelah bergabung sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Tata Ruang pada 2001, Muetazim menjabat sebagai bendahara di berbagai dinas, termasuk Dinas PU Maros.
Pada 2016, ia diangkat sebagai Kabid Bina Marga dan kemudian menjadi Kepala Dinas PUTRPP Maros. Selama masa jabatan itu, ia terlibat dalam pembangunan jalan beton sepanjang 700 km yang menjadi salah satu pencapaian penting di bawah kepemimpinan Bupati Hatta Rahman.
Meskipun memegang jabatan strategis, Muetazim tetap tampil sederhana. Hingga kini, ia tinggal di rumah berukuran 6×12 meter bersama istrinya di Perumahan Mutiara Mandai Indah, Kabupaten Maros. Dedikasinya juga terlihat dari kiprahnya dalam pembangunan masjid di lingkungannya.
Keputusannya untuk maju mendampingi Chaidir Syam bukan hal yang pernah terbayangkan sebelumnya. Setelah dipilih oleh Chaidir, Muetazim meminta restu dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Ia menyadari bahwa Pilkada Maros 2024 sangat penting, terutama jika Chaidir tidak memiliki pasangan, yang bisa membuat pemilihan kepala daerah batal.
Sebagai calon wakil bupati, Muetazim menyadari bahwa pengabdiannya selama 25 tahun di Maros menjadi modal besar meski isu putra daerah bisa menjadi tantangan.
Jika terpilih, ia berjanji akan mendukung visi misi Chaidir Syam untuk kesejahteraan masyarakat Maros.
Selain sebagai birokrat, Muetazim juga aktif dalam organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kwartir Cabang Pramuka (Kwarcab) Kabupaten Maros, serta menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI Maros.
Meski berasal dari keluarga bangsawan, ia tidak pernah menonjolkan gelar kebangsawanannya, yang tercatat dalam akta kelahirannya.
Pilkada Maros 2024 akan menjadi panggung penting bagi Muetazim Mansyur, seorang yang telah berjuang dari bawah hingga ke posisi strategis di pemerintahan, kini siap memikul amanah baru untuk memimpin Maros bersama Chaidir Syam. (*)