Empat Desa di Maros Jadi Percontohan Integrasi Isu Inklusi dan Perubahan Iklim dalam RPJM dan RKP Desa

MAROS,SULAWESION.COM— Empat desa di Kabupaten Maros, yakni Desa Baruga, Minasabaji, Simbang, dan Borikamase, ditetapkan sebagai desa percontohan dalam mengintegrasikan isu Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) serta perubahan iklim ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

Program Manager INKLUSI-BaKTI, Lusia Palulungan mengatakan, program ini merupakan hasil kolaborasi antara Program Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI)–BaKTI, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Maros, serta Pendamping P3MD Kabupaten Maros.

Bacaan Lainnya

“Musyawarah desa ini ditujukan untuk integrasi GEDSI dan perubahan iklim yang dilaksanakan pada 23, 24, 25, dan 29 September 2025, setelah sebelumnya dilakukan mentoring dan asistensi teknis pada 10 September 2025,” jelasnya.

Kata Lusi, keempat desa tersebut dipilih karena dinilai memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan inklusif. Bahkan, desa-desa ini sudah menetapkan Peraturan Desa tentang Desa Inklusi sebagai payung hukum.

Melalui integrasi ini, pemerintah desa diharapkan mampu menganalisis risiko serta dampak perubahan iklim, kemudian merumuskan program mitigasi dan adaptasi yang berpihak pada kelompok rentan dan marginal.

“Sebagai program yang mendorong keberadaan kelompok rentan dan marginal, Program INKLUSI-BaKTI memastikan mereka harus dilibatkan dalam perencanaan desa. Dengan begitu, kepentingan mereka dapat terakomodasi, terutama dalam menghadapi risiko perubahan iklim,” katanya.

Langkah ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap kebijakan nasional dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus memperkuat landasan desa inklusi di Maros.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan