FGD Bersama Pemkab Maros, Baznas akan Renovasi 77 Rumah Tinggal Layak Huni

MAROS,SULAWESION.COM— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bakal merenovasi 77 Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) di Kabupaten Maros.

Rutilahu merupakan program merahabilitasi rumah-rumah masyarakat miskin agar terciptanya hunian yang layak.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, Baznas bersama Pemkab Maros menggelar diskusi pada Fokus Group Discussion (FGD), Kamis (15/9/2022) di aula Kantor Bupati Maros.

FGD tersebut digelar dengan tema “Kemiskinan tanggung jawa siapa?”. Tema ini diyakini dapat memantik semangat masyarakat untuk kembali menyadari, pentingnya bergerak bersama.

Pimpinan Baznas RI, KH Ahmad Sudrajat mengatakan, Kabupaten Maros memiliki potensi yang besar dan fokus utama sebagai lembaga menyejahterakan ummat.

“Dengan bantuan dari masyarakat nya sendiri Maros bisa berkembang. Terlebih dengan potensi alam yang dimiliki masyarakat Maros. Disinilah peran Baznas dalam mengelola zakat dan infaq untuk disalurkan ke masyarakat yang tepat sasaran,” katanya.

Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, jika Kabupaten Maros telah maju bukan karena pemerintahannya.

“Maros maju bukan karena bupati dan Wabup, apa lagi kadis-kadisnya, melainkan peran dari kita semua. Hari ini kami hadirkan forum CSR Kabupaten Maros, yang ikut diskusi ini adalah beberapa dari kepala CSR. Mereka yang membantu menopang kebangkitan ekonomi masyarakat Maros,” bebernya.

Chaisie berharap, Forkopimda, Ketua Ormas Islam, Kepala CSR turut membantu mewujudkan renovasi 77 rumah, melalui penyaluran infaq dan sedekah di Baznas ataupun ingin langsung memberikan bantuan dana pada program mewujudkan 77 Rutilahu.

Sementara itu, Ketua Baznas Maros, Said Pattombongi menuturkan, Program Rutilahu merupakan program untuk membantu meringankan beban pemerintah daerah dalam menuntaskan kemiskinan. Said juga menjelaskan tentang pentingnya program Rutilahu.

“Mengapa rumah, sebab rumah menjadi tempat kita untuk kembali beristirahat. Tempat kita untuk kembali memikirkan apa yang akan kita kerjakan esok hari. Jika masyarakat kita sudah memiliki tempat tinggal yang layak, mereka akan lebih produktif,” tuturnya. (*)

Indra Sadli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *