MAROS,SULAWESION.COM—Tepat di usianya yang ke-50 tahun, Andi Muhammad Irfan AB menggelar seminar dan bedah buku yang berjudul “Menjaga Warisan Peradaban Dunia, Inisiatif Perda Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Esensial Karst Maros Pangkep”.
Legislator Partai PAN ini meluncurkan buku pertamanya dihadapan para penggiat literasi se-kabupaten Maros di gelar di Grand Town Hotel, Maros, Sabtu (8/10/2022). Kegiatan ini juga diinisiasi oleh Dinas Pepustakan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.
Irfan AB, sapaan akrabnya ini menjelaskan, isi buku yang diciptakannya itu setebal 300 halaman. Berisi tentang lukisan tertua didunia yang diperkirakan berusia 45.000 tahun yang ditemukan di Maros.
“Ide itu muncul ketika ramai di medsos maupun internasional saat diditemukannya lukisan tertua di dunia berumur paling kurang 45.000 tahun yang ada di Maros,” ujarnya.
Dalam buku yang disusunnya selama 1,5 tahun itu juga menjelasakan terkait guguran Geopark Maros – Pangkep
“Inisiaasi itu muncul ketika Maros Pangkep di dorong menjadi Global Geopark. Otomatis menuntut sebuah regulasi yang menunjukkan ada kepemihakan dan komitmen yang serius dari pemerintah untuk menyambut global geopark,” jelasnya.
Saat peluncuran bukunya, Politikus Partai Amanat Nasional itu menyampaikan bahwa keinginannya untuk menulis buku sebetulnya sudah terpendam sejak lama.
“Sebenarnya agak deg-egan juga sebab ini merupakan buku pertama saya, semoga buku- buku selanjutnya masih bisa saya luncurkan,” bebernya.
Anggota DPRD Sulsel itu juga membeberkan bukunya akan akan segera dibuatkan ebook
“Juga akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, sebab kan banyak juga tamu dari luar negeri yang akan baca buku ini,” ucapnya.
Selain itu bukanya juga akan disebarkan di perpustakan Maros. Lewat bukunya ini, Irfan berharap masyarakat dapat lebih mengenal terkait Geopar Maros Pangkep.
“Sebab buku ini menjelaskan banyak data menyangkut kars Maros Pangkep, dan juga berisi dokumentasi terkait lahirnya buku ini,” terangnya.
Sementara itu Bupati Maros, Chaidir Syam menyambut baik peluncuran buku ini. Sebagai Pemimpin Pemerintahan di Kabupaten Maros ia akan terus mendorong niat baik dari para penggiat literasi.
“Kami dari pemerintah kabupaten Maros mengapresiasi diluncurkannya buku ini. Apalagi buku ini diterbitkan saat gencar-gencarnya dorongan karst Maros-Pengkep menjadi kawasan unesco global geopark,” tutupnya. (*)
ISP