Jadi Tuan Rumah Rakornas, Bappenas Siap Dukung Perencanaan dan Pembangunan Geopark Maros – Pangkep

Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas, Nizhar Marizi saat memberikan kenang-kenangan kepada Bupati Maros, Chaidir Syam (Indra/Sulawesion.com).

MAROS, SULAWESION.COM— Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) siap mendukung perencanaan dan pengembangan Geopark Maros-Pangkep.

Hal itu tersebut diungkapkan Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas, Nizhar Marizi saat mengahdiri Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Geopark Maros-Pangkep di ruang pola Kantor Bupati Maros, Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Senin, (19/12/2022).

Bacaan Lainnya

“Ini dilakukan untuk untuk mempercepat kunjungan wisatawan. Bappenas akan membantu mempersiapakan tata kelola dan inovasi pendanaan kepada Geopark Maros-Pangkep. Kita juga tidak langsung memberikan anggaran secara langsung tetapi memfasilitasi agar mendapatkan kerjasama,” katanya.

Ia mengatakan Maros-Pangkep baru saja mendapatkan status Global Geopark, makanya harus mendongkrak sektor pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

“Harus bisa memberdayakan masyarakat setempat, dan harapannya setelah empat tahun itu bisa lebih mandiri,” tutupnya.

Status Global Geopark memang diperbaharui setiap empat tahun sekali oleh UNESCO.

Ia juga menyebutkan saat ini ada sepuluh UNESCO Geopark di Indonesia yakni ; Batur, Gunung Sewu, Rinjani, Ciletuh, Toba, Belitung, Ijen, Raja Ampat, Merangin dan Maros-Pangkep.

Sementara itu Bupati Maros, Chaidir Syam bersyukur karena Maros- Pangkep ditunjuk sebagai lokasi pelakasaan Rakornas Geopark Indonesia 2022.

“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Bappenas dan panitia penyelenggara Rakornas yang telah menunjuk Kawasan Geopark Maros-Pangkep. Terkhusus kami di Kabupaten Maros sebagai lokasi pembukaan Rakornas. Dan insyaallah besok akan ke Kabupaten Pangkep melihat lokasi-lokasi lainnya,” ungkapnya.

Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu mengakui, sejak Maros diamanahkan sebagai sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG) pihaknya selalu menjadikan pengembangan wisata sebagai fokua utama.

“Pengembangan pariwisata selalu menjadi program konsen kami. Saya bersama Ibu Wabup selalu ditanya, kenapa sangat menggenjot pelaksanaan UNESCO Global Geopark. Karena hal ini sangat berharga, bukan hanya untuk Maros-Pangkep tetapi sebagai upaya kita menghadapi persoalan lingkungan hidup,” ungkapnya.

Makanya ia berharap agar pelaksanaan Rakornas Geopark Indonesia tidak lagi ada ego. Melainkan menyatukan pandangan dalam mengelola keindahan alam Indonesia.

“Semoga akan muncul ide-ide baik dalam pengelolaan keindahan Geopark Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengucapkan rasa terimakasih sebab telah diberi kesempatan dengan menunjuk Maros-Pangkep sebagai titik penggelaran Rakornas Geopark Indonesia 2022.

“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Bappenas dan panitia penyelenggara Rakornas yang telah menunjuk Kawasan Geopark Maros-Pangkep. Terkhusus kami di Kabupaten Maros sebagai lokasi pembukaan Rakornas. Dan insyaallah besok akan ke Kabupaten Pangkep melihat lokasi-lokasi lainnya,” ungkapnya.

Dirinya mengakui, sejak diamanahkan sebagai pemerintah daerah, pihaknya selalu menjadikan pengembangan wisata sebagai konsen utama.

“Pengembangan pariwisata selalu menjadi program konsen kami. Saya bersama Ibu Wabup selalu ditanya, kenapa sangat menggenjot pelaksanaan UNESCO Global Geopark. Hal ini sangat berharga, bukan hanya untuk Maros-Pangkep tetapi sebagai upaya kita menghadapi persoalan lingkungan hidup,” ungkapnya.

Memerhatikan lokasi Geopark Maros, ini merupakan kawasan kars penghasil bahan tambang yang paling indah. “Kita hanya fokus untuk menjaga dan melestarikan alam untuk anak cucu kita. Jika alam kita terjaga, kesejahteraan masyarakat pun akan ikut terjaga,” ujarnya.

Selanjutnya ia berharap semoga pelaksanaan Rakornas Geopark Indonesia tidak lagi ada ego. Melainkan menyatukan pandangan dalam mengelola keindahan alam Indonesia.

“Semoga akan muncul ide-ide baik dalam pengelolaan keindahan Geopark Indonesia,” harapnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *