Kereta Api Sulsel Siap Beroperasi Pada Oktober 2022, Ammana Gappa : Jalur Rel Sepanjang 71 km

MAROS,SULAWESION.COM— Progres pembangunan jalur Kereta Api di Sulawesi selatan terus digenjot. Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Kereta Api (BPKA) Sulsel, Ammana Gappa saat menggelar konferensi pers di Balai Kereta Api Sulsel, Kabupaten Maros, Rabu (20/7/2022).

Ammana Gappa menjelaskan jika pembangunan jalur rel KA Makassar-Parepare merupakan proyek strategis nasional sesuai dengan peraturan Presiden (Perpres) no 109 Tahun 2020.

Bacaan Lainnya

Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang diawali  dengan tahapan studi kelayakan pada tahun 2003 oleh Ditjen Perhubungan Darat.

“Jadi perubahan ketiga atas perpres no 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang diawali dengan tahapan studi kelayakan pada tahun 2003 oleh Ditjen  Perhubungan Darat,” jelasnya.

Kemudian dikatakannya, untuk studi desain dan perencanaan jalur kereta api pada tahun 2012 dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan studi trase pada tahun yang sama oleh Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA.

“Selanjutnya kegiatan AMDAL dan ijin lingkungan dilaksanakan pada tahun 2014 dan 2015. Sementara untuk desain struktur jembatan, bangunan stasiun dan fasilitas operasi termasuk review desain dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2015 sampai 2018,” katanya.

Kemudian untuk perencanaan jalur kereta api dari Maros menuju Makassar dilakukan oleh Direktorat Prasarana PerkeretaapianDJKA tahun 2020.

“Pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare terbagi menjadi beberapa tahapan segmentasi yakni segmen I dilaksanakan mulai tahun 2015-2016 dari km74 sampai km 91

yang berada di kab. Barru dengan ruang lingkup kegiatan meliputi pembangunan badan jalan, jembatan box culvert, jalan rel dan bangunan sipil lainnya sepanjang sekitar 16 km,” terangnya.

Untuk Pengadaan lahan pembangunan badan jalan KA di Segmen I dilaksanakan oleh pemprov sulsel sepanjang 16 Km pada tahun 2014-2015, Segmen II dibangun tahun 2017-2019 sepanjang 24 Km dan siding track  menuju garongkong sepanjang 4,7 Km.

“Pengadaan lahan di segmen II dilaksanakan pada tahun 2016-2017 dengan sumber pembiayaan APBN (Rupiah Murni) Kementerian Perhubungan,” ujar Kepala BPKA Sulsel.

Pada tahun 2020 kembali dilakukan pembangunan jalur siding ke arah Mangilu dan pembangunan stockyard di Kawasan emplasemen stasiun Garongkong yang dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Tahun 2020 kembali dilakukan pembangunan jalur siding ke arah Mangilu dan pembangunan stockyard di Kawasan emplasemen stasiun Garongkong,” ungkapnya.

Memasuki tahun 2022 ini ditargetkan selesai pembangunannya dan siap dioperasikan jalur KA dari Maros-Barru sepanjang kurang lebih 71 km dan ditargetkan juga prasarana perkeretaapaian yang dibangun oleh skema KPBU siap beroperasi pada akhir tahun.

“Tahapan selanjutnya pembangunan kereta api dari stasiun Mandai menuju Makassar sepanjang kurang lebih 8 Km. Kegiatan studi perencanaan pada tahun 2020 oleh untuk angkutan penumpang dengan skema keperintisan melayani 10 stasiun Maros, Rammang-rammang,

Pangkajene, Labakkang, Ma’rang, Mandalle, Tanete Rilau dan Barru) dan jalur siding ke arah mangilu dan garongkong,” tambahnya.

Depo Kereta Api Sulsel yang sementara dalam tahap perampungan (Indra Sadli/Sulawesion.com)

Untuk tahapan operasi Segmen III dilaksanakan pada tahun 2019-2022 sepanjang kurang lebih 60 Km melintasi kabupaten Maros dan Pangkep dengan 7 stasiun dengan ruang lingkup kegiatan pembangunan badan jalan dan jembatan, box culvert, jalan rel dan bangunan sipil lainnya.

“Pengadaan lahan di segmen III dimulai sejak 2017 dan telah selesai pada awalan tahun 2022 yang bersumber pembiayaan berasal dari LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara),” ungkapnya.

Direktorat Prasarana Perkeretaapian dan kegiatan penyusunan dokumen pelaksanaan pengadaan tanah selesai tahun 2021.

Setiap tahapan proses telah dilakukan dengan melibatkan stakeholder yang terkait pengadaan tanah di Provinsi Sulawesi selatan, kota makassar dan kabupaten maros. Dan telah dilakukan sosialisasi dan konsultasi publik serta rapat/audiensi lain nya untuk pengajuan proses penetapan lokasi.

Selanjutnya, Saat ini Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan akan melaksanakan kegiatan railway trail run pada tanggal 23 Juli 2022

sepanjang 8 km yang bertujuan untuk mensosialisasikan keberadaan Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan dan rencana operasi kereta api pada bulan oktober tahun 2022.

Indra Sadli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *