MAROS,SULAWESION.COM- Suasana Taman Nasional Wisata Bantimurung, Maros, pada Sabtu (9/9/2023) lalu dipenuhi semangat pemuda yang bersemayam di Youth Democracy Festival. Acara yang digelar oleh Youth Democracy Forum Maros, IKA Unhas, dan HPPMI Maros Komisariat Unhas-PNUP ini, menampilkan sosok inspiratif dalam sosialisasi demokrasi dan pemilu, yaitu Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maros, Sufirman.
Dalam paparannya, Sufirman tidak hanya memberikan penjelasan yang mendalam mengenai pemilu dan asas-asas demokrasi, namun juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang baik tentang pemilu sebagai pondasi utama dalam sistem demokrasi di Indonesia. Dia menjelaskan proses pemilu, hak dan kewajiban pemilih, serta peran penting penyelenggara dalam memastikan integritas pemilu.
“Demokrasi adalah pondasi dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Dalam pemilu, suara setiap warga negara memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membentuk masa depan negara ini. Oleh karena itu, mari kita jaga dan lestarikan hak kita untuk memilih dengan bijak, serta terlibat aktif dalam memelihara nilai-nilai demokrasi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Namun, tak hanya itu, Sufirman juga membagikan wawasan mengenai asas-asas demokrasi, termasuk kebebasan berpendapat, persamaan hak, dan partisipasi aktif dalam proses politik. Beliau menekankan pentingnya pemuda sebagai agen perubahan yang berperan dalam memperkuat pondasi demokrasi di Indonesia.
“Keterlibatan pemuda adalah pilar utama dalam menyehatkan demokrasi. Mereka membawa semangat kebaruan, energi, dan ide-ide segar yang sangat diperlukan dalam memperkuat sistem demokrasi kita. Pemuda adalah kekuatan yang bisa membawa perubahan positif dalam bangsa ini, dan peran mereka dalam menjaga integritas pemilu dan nilai-nilai demokrasi sangatlah penting,” terang Sufirman.
Keterlibatan Bawaslu dalam memberi input dan penguatan pada kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemuda tentang pentingnya peran mereka dalam menjaga dan mengembangkan demokrasi di Indonesia.
“Kehadiran kami di ruang ini merupakan bagian integral dari upaya Bawaslu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan pemilih. Kami berkomitmen untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya pemuda, tentang pentingnya pemilu dan peran aktif mereka dalam menjaga demokrasi. Dengan pemuda yang cerdas tentang pemilu, kita dapat memastikan proses demokrasi yang lebih kuat dan transparan di masa depan,” tutupnya.
Dalam konteks Festival ini, para pemuda pemilih pemula berkompetisi untuk menjadi Duta Demokrasi Kabupaten Maros, menjadikan acara ini tidak hanya bermanfaat secara pendidikan tetapi juga memiliki dampak positif dalam perkembangan demokrasi lokal.(*)