Ketua Komisi II DPRD Maros Kritik Pengelolaan Geopark Maros-Pangkep yang Dinilai Kurang Optimal

MAROS,SULAWESION.COM-  Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Maros, Marjan Massere, menyampaikan kritik terhadap pengelolaan UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep yang dinilainya belum optimal dalam menarik wisatawan, khususnya dari mancanegara.

Menurut Marjan, status sebagai geopark dunia seharusnya menjadi magnet kuat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Bacaan Lainnya

“Kita sangat berharap, dengan status UNESCO Global Geopark, kawasan ini mampu menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun internasional,” ujarnya kepada wartawan, Jum’at (27/12/2024).

Marjan menyoroti kurangnya profesionalisme dalam pengelolaan geopark tersebut. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah minimnya upaya promosi, terutama di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang merupakan pintu masuk utama wisatawan.

“Seharusnya di bandara sudah ada media promosi seperti videotron yang menampilkan potensi Geopark Maros-Pangkep. Ini peluang besar yang belum dimanfaatkan maksimal,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa status UNESCO membawa tanggung jawab besar untuk memaksimalkan potensi kawasan ini dari sisi konservasi, edukasi, dan pariwisata. Marjan berharap ada langkah konkret untuk memperbaiki manajemen dan strategi promosi geopark ini.

Klaim Kenaikan Wisatawan Nusantara

Menanggapi kritik tersebut, General Manager UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan, menyatakan bahwa kunjungan wisatawan mengalami peningkatan, meskipun mayoritas berasal dari wisatawan nusantara.

Pada tahun 2023, usai ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, jumlah kunjungan di Kabupaten Maros mencapai 594.026 wisatawan, terdiri dari 6.373 wisatawan asing dan 587.653 wisatawan nusantara. Sementara di Kabupaten Pangkep, jumlah kunjungan tercatat 71.520 wisatawan, dengan 59 wisatawan asing dan 71.461 wisatawan nusantara.

Dedy mengakui, meskipun ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dampaknya belum signifikan karena penetapan UNESCO masih baru.

“Peningkatan kunjungan lebih terasa dari wisatawan nusantara, khususnya melalui program MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) di Makassar yang mengarahkan peserta ke kawasan Geopark Maros-Pangkep,” jelasnya.

Potensi Besar Geopark Maros-Pangkep

Geopark Maros-Pangkep meliputi wilayah Kabupaten Maros dan Pangkep, dengan keunikan geologis, keanekaragaman hayati, serta warisan budaya yang luar biasa. Salah satu destinasi unggulan di kawasan ini adalah Rammang-Rammang.

Namun, tanpa pengelolaan dan promosi yang maksimal, potensi besar ini dikhawatirkan tidak dapat terealisasi sepenuhnya. Marjan pun mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mengembangkan geopark ini sebagai destinasi wisata kelas dunia.

“Pengelola harus lebih inovatif dalam memperkenalkan geopark ini ke dunia. Potensinya besar, tetapi belum digarap dengan serius,” pungkas Marjan.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *