MAROS,SULAWESION.COM— Pasca bencana banjir yang merendam beberapa Kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi selatan dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Minyikapi hal tersebut, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, (2/2/2023).
Dalam kunjungannya tersebut anggota komisi V yang berjumlah 6 orang ini meninjau kondisi sungai Maros.
Kepada media, Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan kunjungan dilakukan untuk melihat dampak banjir yang terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Ia menyebutkan perlu dilakukan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk mengurangi hempasan air sungai ke pemukiman warga.
“Perlu adanya pembangunan infrastruktur yang memadai, salah satunya adalah sheet pile agar hempasan air sungai ke pemukiman warga bisa berkurang,” ujarnya, saat ditemui di Kantor Bupati Maros, Kamis (2/2/2023).
Pembangunan sheet pile ini, dinilainya sangat mendesak, sehingga pihaknya akan berusaha agar bisa dimasukkan dalam penganggaran 2023 akhir.
“Jika kita mengaju proses penganggaran tentunya kita harus menunggu di tahun 2024. Tahun ini kita akan mulai mengajukan desain-desain. Namun kami tadi mencoba melakukan percepatan semoga bisa mendapatkan anggaran di sisa lelang 2023 mengingat hal ini adalah hal yang prioritas dan mendesak,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno mengatakan sheet pile yang ada di kabupaten Maros belum lengkap.
Sehingga, pihaknya akan memprioritaskan untuk melengkapi sheet pile di aliran sungai Maros.
Meski begitu, penanganan banjir di Maros tidak bisa selesai hanya dengan melengkapi sheet pile saja.
“Untuk jangka panjangnya kami akan mengusulkan membuat grand design pengendalian banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Maros, dari mulai hulu sampai hilir,” terangnya.
Ia menyebutkan dalam grand design itu, pihaknya berencana membangun kolam retesi di hulu sungai.
“Di hulunya mungkin diusulkan adanya kolam retensi sehingga banjir yang terjadi di hulu bisa kita tahan dulu,” terangnya.
Sementara di bagian tengah aliran sungai akan dibangun tanggul-tanggul berupa sheet pile atau parapet wall.
“Di hilir akan dilakukan normalisasi sampai muara sungai Maros,” tuturnya.
Ia menyebutkan ada sekitar 2.2 KM yang menjadi prioritas untuk pembangunan sheet pile.
“Anggarannnya belum bisa kami sebutkan hitung, karena hanya melengkapi sheet pile yang belum lengkap.BDari hasil paparan Bupati Maros, tadi menyebutkan prioritasnya adalah 2.2 KM, kami akan lakukan secara bertahap tapi untuk keputusan akhir dari kantor pusat kami,” tuturnya.(*)