MAROS,SULAWESION.COM- TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin mengambil peran utama dalam salah satu simulasi terpenting dalam latihan pertahanan udara tahunan Perkasa B 2023 yang digelar oleh Koops Udara Nasional pada Kamis, (7/9/2023).
Simulasi ini fokus pada pemaksaan mendarat pesawat asing yang melanggar wilayah kedaulatan udara Nasional, yang dikenal sebagai Force Down.
Danlanud, Marsma TNI Benny Arfan, memimpin operasi ini dengan penuh determinasi. Dalam pidatonya, ia memerintahkan seluruh tim untuk memastikan kelengkapan dan personel yang optimal, serta melaksanakan tugas sesuai dengan tahapan dan prosedur yang telah ditentukan.
“Simulasi Force Down ini dikonsepkan dengan skenario dimana Kosek II mengidentifikasi Lasa-X, pesawat asing yang diperankan oleh pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 33. Setelah mendapatkan perintah dari Komando Atas, Skadron Udara 11 langsung meluncurkan dua pesawat tempur Sukhoi 27/30 untuk melaksanakan Operasi Penegakan Hukum dan Pengamanan Wilayah Udara. Mereka berhasil memaksa mendarat pesawat asing yang memasuki wilayah udara Nasional tanpa izin yang sah, termasuk flight clearance dan security clearance,” katanya.
Namun, simulasi ini tidak berhenti begitu saja. Kata Benny, unsur Lanud Sultan Hasanuddin segera beraksi dengan melakukan penanganan pasca Force Down.
“Prajurit dari Yonko 466 Wing Komando II Kopasgat dan pasukan pertahanan pangkalan melakukan pengamanan, diikuti oleh pemeriksaan dan penggeledahan pesawat oleh Satpom dan K-9 bersama dengan personel Intelpam Lanud Sultan Hasanuddin,” ujarnya.
Benny menjelaskan, hasil dari penyelidikan yang dilakukan selama proses ini mengungkap beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh kru pesawat asing tersebut. Semua hasil penyelidikan dan barang bukti segera dilaporkan secara berjenjang kepada Komando Atas.
“Simulasi Force Down ini adalah bagian integral dari latihan Perkasa B 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan pertahanan udara Nasional. Ini juga menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi antara berbagai unsur militer dan lembaga terkait dalam menjaga kedaulatan udara Nasional,” jelasnya.
Proses penanganan pasca Force Down ini juga didukung oleh tim kesehatan dari RSAU dr. Doddy Sardjoto dan Base Rescue Lanud Sultan Hasanuddin, menunjukkan koordinasi yang sangat baik dalam operasi semacam ini.(*)