Mahasiswa KKN Unhas Rancang Perpustakaan Desa Pattontongan, Dorong Literasi Warga

MAROS,SULAWESION.- Upaya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dalam memberikan kontribusi nyata bagi warga di Desa Pattontongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maris. Kehadiran mahasiswa dan mahasiswi ini, terus menunjukkan hasil positif.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Ririn Sry Wahyuni, mahasiswi jurusan Teknik Arsitektur, yang secara resmi menyerahkan hasil karya desain perpustakaan desa kepada pemerintah dan masyarakat setempat pada Sabtu, (9/8/2025) lalu di Lapangan Bangun Polea, Dusun Bangun Polea, Desa Pattontongan, Kabupaten Maros.

Bacaan Lainnya

Beberapa perwakilan warga desa hadir untuk menyaksikan momen tersebut, bersama dengan tim KKN yang mendampingi berlangsungnya kegiatan.

Ririn mengatakan, perpustakaan desa ini dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar ruang penyimpanan buku. Ia mengusung konsep harmoni edukasi dan estetika dengan fokus pada fungsi ruang yang fleksibel.

“Desain mencakup area membaca yang nyaman, sudut diskusi, hingga ruang multifungsi yang dapat digunakan untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan keterampilan,” bebernya.

Dengan demikian, perpustakaan ini diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan literasi dan interaksi sosial warga.

“Desain ini saya buat dengan mempertimbangkan kondisi lahan, kebutuhan masyarakat, serta potensi kegiatan yang bisa dilaksanakan di dalamnya. Harapan saya, bangunan ini kelak dapat menjadi ruang belajar yang nyaman, inklusif, dan mampu menumbuhkan minat baca warga Desa Pattontongan,” ungkap Ririn saat mempresentasikan desainnya.

Pentingnya keberadaan perpustakaan di desa kata Ririn, tidak hanya terbatas pada menyediakan bahan bacaan.

“Perpustakaan juga berperan sebagai sarana penyebaran informasi, tempat bertukar gagasan, dan wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas diri. Di era digital saat ini, perpustakaan desa bahkan bisa menjadi jembatan untuk mengakses pengetahuan global, selama dikelola dengan baik dan memanfaatkan teknologi secara optimal,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, penyerahan desain ini menjadi bukti nyata sinergi antara mahasiswa KKN dan masyarakat dalam membangun desa yang berkelanjutan. Ia berharap perpusatakaan ini mampu menjadi simbol kemajuan literasi.

“Dengan adanya rancangan ini, Desa Pattontongan kini memiliki langkah awal yang konkret untuk mewujudkan fasilitas publik yang representatif. Harapannya, perpustakaan tersebut nantinya mampu menjadi simbol kemajuan literasi, pusat pembelajaran, sekaligus ruang bersama yang mempersatukan warga dari berbagai kalangan,” tutup Ririn.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan