MAROS,SULAWESION.COM – Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mendapatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 26.015 ton untuk tahun 2025. Jatah tersebut akan didistribusikan kepada para petani yang terdaftar di 14 kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, Fadli, menyebutkan bahwa pupuk subsidi tersebut terdiri dari tiga jenis.
“Alokasi yang diberikan meliputi 14.764 ton pupuk urea, 11.107 ton NPK, dan 154 ton pupuk organik,” jelas Fadli.
Meski demikian, jumlah pupuk subsidi yang diterima Maros tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2024, Maros mendapatkan jatah sebanyak 27.401 ton pupuk subsidi.
“Tahun lalu, kami menerima 15.400 ton urea dan 12.000 ton NPK. Tahun ini jumlahnya berkurang menjadi 14.754 ton urea dan 11.107 ton NPK,” ungkapnya.
Pendistribusian pupuk subsidi di Maros dilakukan secara bertahap berdasarkan kebutuhan petani yang sudah terdaftar dalam sistem.
“Kabupaten Maros memiliki luas lahan pertanian sekitar 70.608 hektare dengan jumlah petani terdaftar sebanyak 41.635 orang. Pupuk akan disalurkan sesuai kebutuhan kelompok tani yang tercatat di data base kami,” tutur Fadli.
Menurut Fadli, petani yang ingin mendapatkan pupuk subsidi harus tergabung dalam kelompok tani dan mengajukan kebutuhan mereka melalui aplikasi ERDKK serta terdaftar di Simluhtan. Setelah data terverifikasi, petani dapat menebus pupuk di pengecer resmi yang telah ditetapkan.
“Tahun lalu masih ada sisa pupuk yang belum ditebus oleh petani. Jadi, saya optimis jumlah alokasi pupuk subsidi tahun ini bisa mencukupi kebutuhan mereka,” tambahnya.
Fadli juga menegaskan bahwa keluhan mengenai sulitnya mendapatkan pupuk subsidi bisa disebabkan oleh faktor administrasi.
“Petani harus memastikan bahwa mereka sudah memasukkan usulan kebutuhan pupuk di aplikasi ERDKK. Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi,” tegasnya.
