MAROS,SULAWESION.COM- Sebagai Upaya mendukung perubahan perilaku higiene dan peningkatan akses air minum dan sanitasi yang aman, adil dan setara di Kabupaten Maros, Pemerintah Kabupaten Maros mengikuti Workshop Identifikasi Alokasi APBD 2024 Terhadap WASH/WRM dan Finalisasi Rencana Kerja Tahunan(RKT) Y3 Kabupaten Maros di Ballroom Alfayyad, Rabu( 26/7/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh USAID Indonesi Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) Tangguh.
Workshop dibuka oleh Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (BAPPELITBANGDA) Kabupaten Maros, Sulaeman Samad. Serta diikuti perwakilan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Maros antaranya dari Bappelitbangda, Dinas PUTRPP, Dinas Kesehatan, DPKPLH, DP3ADALDUK-KB, DisKominfo-SP dan PDAM Tirta Bantimurung.
Dalam sambutannya, Sulaeman Samad mengatakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau yg lebih dikenal SDGs objektif 6 di tahun 2030 yaitu peningkatan akses ke layanan air minum dan sanitasi yang dikelola dengan aman untuk mewujudkan layanan WASH/WRM yang mandiri, tangguh dan berkelanjutan.
“Hal ini juga sesuai dengan misi Kabupaten Maros, meningkatkan keterjangkauan kebutuhan dasar dan pelayanan dasar secara inklusif dan misi memantapkan pembangunan infrastruktur ekonomi dan pemerataan wilayah. Maka, menjadi penting pemkab Maros mengambil langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi yang dikelola dengan aman,” ungkapnya.
Sehingga, workshop ini menjadi langkah selanjutnya yang bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait APBD pada tahun 2024 akan datang.
Sementara itu, Investment Spesialis USAI IUWASH Tangguh, Blandina Mandiangan memaparkan tentang Komponen APBD Tracking tool OPD di Kabupaten Maros yang telah dianalisa. Tentu APBD tracking tool ini bertujuan untuk memahami kapasitas APBD dari sumber pendanaan dari PAD dan DAK untuk alokasi di Sektor air minum, air limbah, pengelolaan Sumber Daya Air(SDA), mengelola penggunaan APBD sektor air minum, limbah, pengelolaan SDA dengan identifikasi kegiatan pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD), dan juga merencanakan APBD tahun berikutnya berdasar rencana pembangunan Daerah di sektor ini.
“Kami melakukan APBD Tracking Tool untuk memahami kapasitas APBD, Mengelola penggunaan APBD, dan merencanakan APBD Tahun berikutnya di sektor Air Minum, Air Limbah dan Pengelolaan SDA di Kabupaten Maros” jelasnya.
Menurut Regional Manager Sulawesi Selatan dan PapuA, Rieneke Rolos mengungkapkan output dari workshop ini adalah teridentifikasinya alokasi anggaran WASH/WRM di OPD terkait untuk dituangkan ke APBD 2024 serta finalisasi RKT.
“Waktu kami hanya 5 tahun disini, ini telah memasuki tahun ke-3, RKT Ini disusun setiap bulan september-oktober Kami disini sebagai pendamping Kabupaten dalam mewujudkan layanan WASH/WRM yang mandiri, tangguh dan berkelanjutan” pungkasnya.(*)