MAROS,SULAWESION.COM- Kawasan Geopark Maros Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan resmi menyandang status dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Geopark Dunia.
Penetapan ini merupakan proses akhir dari serangkaian penilaian yang telah dilakukan tim dari UNESCO di Kabupaten Maros.
Penetapan itu sendiri diumumkan pada agenda 216th Session of the Executive Board yang berlangsung di Markas UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (24/5/2023).
General Manager (GM) Badan Pengelola Maros Pangkep UNESCO Global Geopark (MPUGGp), Dedy Irfan Bachri mengungkapkan jika penetapan kawasan yang berada di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep itu bersama 17 Geopark di Dunia yang telah menjalani assessment.
“Alhamdulillah hari ini kita telah mendengarkan penetapan Kawasan Geopark Maros Pangkep yang akhirnya diakui oleh dunia. Ada 18 yang ditetapkan pada agenda di Paris, termasuk empat geopark di Indonesia,” ujarnya Kamis, (25/3/2023).
Dedy yang juga Wakil Ketua Jaringan Geopark Indonesia itu mengungkapkan apresiasi kepada pemerintah baik pusat hingga daerah yang terus mensupport persiapan penilaian yang telah dilewati.
“Tentu ini sebuah pencapaian luar biasa bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep bersama Badan Pengelola Geopark. Ini adalah sebuah bentuk kolaborasi yang kita sudah gaungkan jadi prioritas pemerintah,” jelasnya.
Ia juga kembali mengungkapkan proses yang telah dilaksanakan Badan Pengelola Geopark mulai saat proses inisiasi pada delapan tahun lalu sebagai Geopark Nasional hingga menyandang status UNESCO Global Geopark tahun 2023.
“Sejak diinisiasi 2015, kemudian 2018 kita menjadi Nasional Geopark, dan diusulkan oleh pemerintah sebagai kandidat geopark dunia pada tahun 2019, dan akhirnya setelah penantian panjang selama empat tahun kita menyandang status Geopark Dunia. Tentu ini sebuah kebanggaan buat Sulawesi Selatan karena ini menjadi perhatian dunia,” beber Dedy.
Dedy Irfan sendiri sangat optimis jika setelah penetapan UNESCO, Kawasan Geopark Maros Pangkep akan membawa dampak positif terhadap masyarakat. “Dimana kawasan geopark maros pangkep akan menjadi lebih dipromosikan secara internasional dan dengan promosi itu bisa memberikan kontribusi signifikan jumlah wisatawan,” ujarnya.
“ini akan menjadi bagian penting di dalam perlindungan kawasan sebagai warisan dunia, dimana MPUGGp memiliki kekhasan yang istimewa dari sisi Geodiversity nya, kemudian dari sisi Biodiversity atau Flora dan Fauna dan dari kekayaan budayanya, itu poinnya,” jelasnya.
Penetapan UNESCO Global Geopark sendiri menurut Dedy merupakan buah hasil kolaborasi seluruh stakeholder dan pemerintah. “Tentu ini menjadi milestone yang membanggakan kerja bersama seluruh stakeholder di dalam BP Geopark menjadi kebanggaan kami dari pencapaian ini, utamanya pengelola geosite, komunitas dan masyarakat di kawasan MPUGGp,” bebernya.
“Kami berharap dengan capaian ini maka status kawasan ini bisa kita pertahankan bersama, dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Untuk kolaborasi bersama pemerintahan kita selalu berharap kerjasama yang telah dilaksanakan akan ditingkatkan lagi demi mendukung program kita terkait tiga hal, yaitu edukasi, konservasi dan pemberdayaan masyarakat di Kawasan MPUGGp,” tutup Alumni Teknik Geologi Universitas Hasanuddin itu.(*)