MAROS,SULAWESION.COM- Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Ditjen Pothan Kemhan RI) berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Kabupaten Maros telah sukses menggelar sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara. Acara ini ditujukan kepada semua perangkat desa di Kabupaten Maros.
Dengan mengusung tema “Pemuda Unggul Berwawasan Bela Negara,” acara berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, 125 peserta dari Kecamatan Mallawa, Camba, Cenrana, Simbang, Bantimurung, Maros Baru, dan Lau berpartisipasi. Sementara pada hari kedua, 125 peserta dari Kecamatan Bontoa, Mandai, Tanralili, Marusu, Tompobulu, dan Moncongloe turut serta. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Grand Town Hotel Maros pada selama dua hari mulai dari tanggal 25-26 September 2023.
Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Kemhan, Mayjen TNI Piek Subyakto, membacakan sambutan pembukaan atas nama Dirjen Pothan Kemhan. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk membina kesadaran bela negara dan menyebarluaskan nilai-nilai dasar bela negara.
“Intinya kita harus senantiasa membangun dan menanamkan sikap cinta tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara. Bela negara tidak selalu tentang pegang senjata, sebab perang tidak selalu lewat senjata, bisa saja lewat ekonomi dan ideologi.”
Ia juga menekankan bahwa dalam era kemajuan teknologi, potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan negara semakin kompleks dan multidimensi. Ancaman tidak lagi bersifat konvensional, melainkan bersifat non-konvensional atau non-militer.
“Peperangan yang sesungguhnya adalah peperangan di dalam pikiran dan hati manusia. Contoh nyata saat ini bahwa radikalisme, terorisme, dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman nyata,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam, memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan ini. Menurutnya, sosialisasi ini sangat penting bagi aparat desa karena mereka adalah garda terdepan pemerintah.
“Sikap bela negara dan cinta tanah air kita perlahan tergerus. Tidak jarang ketika pengibaran bendera dilakukan di instansi kita, kadangkala ada masyarakat yang cuek, tidak menghargai pengibaran bendera bahkan tidak hormat. Ini terlihat kecil tetapi merupakan bibit tergerusnya sikap cinta tanah air,” ujarnya.
Chaidir berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta dapat menjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan nilai dasar bela negara kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
“Bagi para peserta, silahkan mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Semoga kita bisa saling bekerjasama menanamkan sikap bela negara kepada masyarakat di Kabupaten Maros,” pungkasnya.
Acara sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat semangat cinta tanah air dan kesadaran berbangsa serta bernegara bagi seluruh warga Kabupaten Maros.