Sulap Limbah Organik, Mahasiswa Agroteknologi Unhas Ajarkan Warga Pattontongan Olah Sampah jadi Biopori

MAROS,SULAWESION.COM- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin, Fakultas Pertanian jurusan Argroteknologi, Muhammad Naufal Zaki Mappideceng, menggelar kegiatan demonstrasi pembuatan biopori dengan judul “Pemanfaatan Limbah Organik Sebagai Bahan Peningkatan Kesuburan Tanah dan Penyerapan Air Melalui Sistem Biopori” di Desa Pattontongan, Dusun Pattontongan, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Menurut Zaki, kegiatan ini berfokus warga Desa Pattontongan agar sadar akan pentingnya pemeliharaan lingkungan secara berkelanjutan untuk masa yang akan datang nanti.

Bacaan Lainnya

“Tentunya ini buat seluruh warga utamanya Desa Pattontongan untuk kedepannya. Selama kurang lebih 7 hari berada di lokasi kkn, kami telah melakukan observasi di 4 dusun yang ada dan mendapatkan gambaran program kerja yang akan dilaksanakan di desa ini (Patontongan),” katanya, Selasa (5/8/2025).

Zaki mengatakan, dari setiap dusun yang ia kunjungi, permasalahan yang ditemui terdapat pengolahan lanjutan terhadap sampah anorganik / organik. Hal ini yang mendorong seorang Zaki untuk mengambil Program Kerja (proker) terkait pengelolaan sampah organik (Biopori).

Dihadapan warga, Mahasiswa Fakultas Pertanian ini juga menjelaskan, Biopori tersebut merupakan rongga pada tanah, baik yang terbentuk secara alami akibat aktivitas organisme seperti cacing, rayap, dan akar tanaman, maupun yang dibuat secara sengaja untuk meningkatkan kemampuan tanah menyerap air.

“Jadi lubang ini memiliki peran penting dalam memperlancar sirkulasi air dan udara di dalam tanah, sekaligus membantu menguraikan sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat,” ujarnya.

Hal lain yang memicu munculnya proker ini tak lain karena mayoritas warga desa Pattontongan berprofesi sebagai petani. Dimana seperti yang diketahui dalam pertanian, pupuk merupakan hal yang krusial.

“Karena mayoritas warga di Pattontongan ini banyak yang jadi petani maka dari itu biopori ini penting. Dengan adanya biopori, sampah organik bisa menjadi kompos (pupuk organik) yang baik untuk lingkungan” ujar Zaki saat melakukan demonstrasi dihadapan warga.

Ia bergarap, kegiatan ini menjadi bagian dari program KKN-T Gelombang Ke-114 Universitas Hasanuddin yang diharapkan bisa membuat kondisi desa menjadi lebih baik dalam pengelolaan sampah serta bisa memberikan ilmu baru kepada warga setempat yang bisa di sebar lagi ke khalayak yang jauh lebih banyak di masa yang akan datang.

Sementara itu, salah satu warga Sirajuddin berterima kasih atas proker yang dilakukan mahasiswa Unhas di desanya.

“Ini sangat berguna, karena merasa bahwa biopori bisa menjadi solusi yang bagus untuk mengatasi masalah yang terdapat di Desa Pattontongan. Daripada sampah dapur atau dedaunan di bakar saja, mending dibuat seperti ini supaya bisa menjadi pupuk,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan