MAROS,SULAWESION.COM— Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel mulai melakukan pemeriksaan di lokasi kebakaran toko plastik atau barang pecah belah di Batangase Maros, Rabu (22/2/2023).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menggali penyebab utama kebakaran terbesar dan terlama di kabupaten Maros. Kebakaran tersebut sudah empat hari berlangsung sejak dikabarkan terbakar pada Minggu, (19/2/2023).
Saat ditemui dilokasi kebakaran, Kasubid fisika Digital Forensik, Kompol Wiji Purnomo menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa dua orang saksi terkait kejadian ini.
“Saat ini belum bisa kita sampaikan hasilnya, kami masih melakukan penyelidikan, sudah ada 2 orang saksi yang diperiksa,” katanya.
Sementara itu, empat hari berjibaku melawan api, 90 persen petugas pemadam kebakaran di toko grosir pecah belah di Batangase Maros pun telah ditarik mundur. Penarikan petugas pemadam dilakukan usai api ini dinyatakan padam.
Sementara itu, Kepala Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Maros, Jufri, mengatakan sudah empat hari melakukan pemadaman dilokasi.
“Kita sudah melakukan tugas selama 4 hari, dari Minggu pukul 15.00 WITA hingga sekarang. Kami akan menarik sebagian anggota kami, sekitar 90 persen,” tuturnya.
Meski begitu, ia tetap menyiagakan setidaknya 3 armada damkar di lokasi.
“Kita masih standby 3 armada, 21 personel. Satu penembak dan dua penyuplai, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kalau status terkini, itu sudah padam,” tuturnya.
Ia menuturkan selama 4 hari terakhir, api di lokasi ini memang sempat dijinakkan beberapa kali.
“Kondisi api selama 4 hari ini memang timbul tenggelam, kadang sudah dikira padam, tidak lama berkobar lagi,” ucapnya.
Ia juga mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses pemadaman. Salah satunya akses untuk ke TKP yang sangat sempit sebab berada di tengah pemukiman padat penduduk.
Kemudian sumber air di sekitar lokasi kejadian sangat terbatas.
“Terakhir, Material yang ada di toko ini adalah plastik sehingga sangat mudah untuk terbakar dan sulit dipadamkan,” imbuhnya.
Atas insiden ini, kata dia, ada dua rumah yang ikut terdampak.
“Dua rumah ini, satunya terbakar pada bagian wc, satunya lagi di bagian dapur,” sebutnya.
Mantan Camat Moncongloe itu juga menambahkan, kerugian atas kebakaran ini diperkirakan mencapai 50 M.
“Untuk total kerugian, dari bangunan dan barang yang ada di dalam toko, ditaksir mencapai Rp 50 M,” sebutnya.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran sementara diduga akibat kosleting listrik.
“Penyebab kebakaran sampai saat ini belum dipastikan, namun dari beberapa informasi, katanya akibat kosleting listrik. Kita tunggu dari tim Labfor Polda Sulsel untuk menangani kasus tersebut,” tuturnya.(*)